Minggu, 23 Juni 2013

inspirasi

Bardiju: Banjir Pesanan Produk Daur Ulang

Hanya bermodalkan blender, bak, dan alat sablon sederhana, Bardi merintis bisnis produk daur ulang. Tiap minggu, ia mendapatkan pasokan kertas bekas dari sejumlah perusahaan yang sudah menjalin kerjasama denganBardiju. Selain melayani pasar lokal, ia pun mendapatkan pesanan dari Jepang.
Manusia masa kini seakan tak lepas dari kertas. Tengok apa yang Anda buang hari ini, struk pembelian dari minimarket dekat rumah, kertas bungkus makanan, tisu, atau koran edisi kemarin. Semua serba kertas.
Beruntung, sebagian masyarakat sudah paham dan menerapkan prinsip 3R alias reduce, reuse, recycle. Untuk mengurangi pemakaian kertas (reduce), sudah banyak yang memanfaatkan kedigdayaan e-mail ketimbang mengirimkan surat berlembar-lembar. Adapun reuse (menggunakan kembali) sering dilakukan dengan menggunakan kertas bekas yang belakangnya masih kosong untuk nge-print sesuatuSedangkan recycle(mendaur ulang) bisa dilakukan dengan menyulap kertas bekas menjadi produk-produk menarik, seperti yang dilakukan Ambardi Nasution.
Meski Bardi, sapaan akrab Ambardi tinggal di kawasan yang diapit gedung-gedung tinggi, ia ternyata lebih nyaman bekerja di rumah dan melakukan hal-hal yang bersinggungan dengan alam. Ketika Majalah DUIT!menyambangi rumah Bardi yang berada di Tomang, Jakarta Barat, teronggok beberapa gelondong pelepah pisang dan tumpukan kertas bekas.
Jangan kaget dulu, Bardi adalah perajin yang memanfaatkan pelepah pisang dan kertas bekas. Lewat tangannya, “sampah” bisa menjadi produk bermanfaat, seperti paper bag, amplop, kotak-kotak penyimpanan, dan lampion.
Blender Pembuat Bubur Kertas
“Saya senang menciptakan dan mendesain sesuatu. Dari kertas koran bekas pun saya bisa menjadikannya benda yang bermanfaat,” papar pria kelahiran Jakarta, 29 Juli 1973 ini, membuka percakapan dengan Majalah DUIT!
Setelah menggenggam gelar kesarjanaan dari Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, Bardi mempelajari bisnis pengolahan limbah kertas. Meski waktu itu ia ngekos di kota Gudeg, ia rela mengikuti pelatihan pembuatan kertas daur ulang hingga ke Bandung dan Jakarta. Rupanya, ia berburu ilmu tak hanya dari satu guru. “Saya mencoba menggabungkan berbagai teknik daur ulang,” kisah Bardi.
Setelah mengikuti pelatihan tersebut, ia pun tidak hanya mempraktekkan apa yang telah ia pelajari di pelatihan tersebut. Ia pun mencoba berbagai teknik yang tidak dibahas dalam pelatihan yang ia ikuti. “Pelatihan yang saya ikuti tidak memberikan detail-nya. Lalu, saya mencoba berinovasi sendiri,” ujar pria yang memiliki hobi membaca ini.
Berbekal ilmu yang telah ia kuasai, pada 9 Juli 2006, ia merintis bisnis produk daur ulang dengan brand Bardiju, yang diambil dari singkatan nama Bardi dan Juli (bulan kelahiran Bardi sekaligus waktu pendirian usaha). Untuk modal, ia menggelontorkan uang Rp1 juta. Agar lancar, tak lupa ia membuat website www.bardiju.com agar masyarakat lebih mengenal bisnisnya.
Di tahun pertama, ia tidak memproyeksikan keuntungan yang besar. Di tahun tersebut, ia hanya mengerjakannya seorang diri. “Saya mengerjakan semuanya sendiri karena saat itu saya belum banyak pesanan,” imbuh Bardi. Ia mengaku lebih menyukai bekerja sendiri daripada bekerja di perusahaan orang lain. Ia beranggapan bahwa dengan bekerja sendiri, ia memiliki kebebasan dalam menuangkan ide-idenya.
Ternyata, untuk memulai usaha ini, Bardi hanya bermodalkan alat-alat sederhana, bahkan bisa ditemui di sekitar kita. Sebut saja, blender, bak, dan saringan sablon. “Blender ini untuk menghancurkan kertas atau pelepah pisang yang sudah dipotong kecil-kecil dan dicampur sedikit air,” ungkap dia. Setelah itu, bubur adonan dimasukkan ke dalam bak untuk diencerkan. Setelah itu, bubur adonan dicetak dengan alat saringan sablon, agar membentuk lembaran tipis. Setelah itu, lembaran pun dijemur. Begitu sederhana.
Menurut Bardi, proses paling krusial adalah pencetakan adonan menjadi lembaran tipis, dengan bantuan saringan sablon. Setidaknya, proses dari penghancuran bahan hingga siap menjadi lembaran kertas daur ulang, memakan waktu hingga dua hari.
Kertas Pembungkus untuk Jepang
Tentu saja, agar bisnis berjalan kontinyu, Bardi harus mendapatkan bahan baku pembuatan produk daur ulang, seperti koran dan kertas bekas, atau pelepah pisang. Untuk koran dan kertas bekas, Bardiju mendapatkan kiriman dari sejumlah perusahaan yang sudah menjalin kerjasama dengannya. Selain itu, ia juga mendapatkan pasokan dari masyarakat sekitar. “Kadang, masyarakat menghubungi kami agar mengambil koran atau kertas bekas di rumah mereka,” terang pria pehobi travelling ini.
Adapun pelepah pisang, ia dapatkan dari pengepul pisang di kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat dengan harga Rp4.000 per kg. Belakangan, Bardi membeli sebidang lahan kosong di daerah Bekasi untuk ditanami pohon pisang. Selain mendapatkan buah dan daun pisang yang laku dijual di pasar terdekat, tentu saja, Bardi mendapatkan pasokan pelepah pisang.
Saat ini, Bardiju memproduksi kertas daur ulang berbahan dasar kertas/koran bekas dan pelepah pisang. Adapun produk turunannya adalah paper bag, amplop, kotak, frame foto, lampion, undangan, dan sebagainya. Bardiju mematok harga dengan range antara Rp1.000 hingga Rp100.000 per buah.
Untuk membantu proses produksi, Bardi mempekerjakan tiga karyawan tetap. Jika pesanan membeludak, ia baru menambah jumlah karyawan.
Selama ini, selain melayani pasar lokal, seperti Jabodetabek, Lampung, dan Riau, Bardiju juga memasok produknya ke Jepang. Uniknya, jika pasar lokal gemar produk daur ulang untuk hiasan atau sovenir, pasar Jepang justru meminta produk yang berfungsi sebagai pembungkus, seperti kertas atau kotak.
Lalu, dari mana datangnya kreativitas? “Saya rajin membaca, travelling, dan browsing internet. Itu amat membantu saat pencarian ide segar,” kata Bardi. Selain itu, ia juga rajin berburu produk kompetitor, sekadar membandingkan produk kompetitor dengan milik Bardiju. “Saya juga gemar mengumpulkan berbagai model paper bag buatan perusahaan besar atau asing,” imbuhnya. Tujuannya, kata dia, untuk mempelajari teknik-teknik baru pembuatan paper bag.
Ternyata, tidak hanya memproduksi, Bardiju pun membuat pelatihan pembuatan produk daur ulang. “Agar masyarakat bisa berkreasi dengan barang-barang yang sudah dianggap sampah,” tutur Bardi.
Pelatihan itu sendiri terbagi dua, yakni proses pembuatan kertas daur ulang dan pembuatan produk dari bahan daur ulang. Untuk pelatihan proses pembuatan kertas daur ulang, ia mematok biaya pelatihan Rp750.000. Adapun pelatihan pembuatan produk dari bahan daur ulang, ia memungut biaya pelatihan Rp500.000. Masing-masing pelatihan hanya butuh waktu satu hari.
Selain itu, Bardi juga sering menjadi pembicara di forum-forum yang membahas lingkungan atau prinsip reduce, reuse, recycle.
Menurut Bardi, penghasilan “sampingan” selain memproduksi kertas dan produk daur ulang cukup signifikan. Menurut perhitungan Majalah DUIT!, dari memproduksi dan memberi pelatihan pembuatan produk daur ulang, Bardiju mampu mengumpulkan omzet sekitar Rp10 juta per bulan. Tentu saja, angka itu bakal naik-turun sesuai banyaknya permintaan dari masyarakat. Mhm, menarik juga..  $$$ ARI WINDYANINGRUM DAN ASWIN CAHYADI 

Bardiju 
Jl. Letjen S Parman I. No. 6, Tomang
RT 003/RW 08, Jakarta Barat
Telp : 08129522585
Faks : 021-5673516
e-mail : bardiju@gmail.com
http://www.bardiju.com

Boks:
Membuat Kertas Daur Ulang Ternyata Tak Sulit 
  1. Sebelum proses mencetak, Anda harus menentukan tekstur, warna, dan karakter kertas yang akan dibuat. Hal ini berkaitan dengan bahan baku yang bakal dipakai.
  2. Pilah-pilih kertas bekas yang akan dipakai sebagai bahan baku. Secara umum, ada dua jenis kertas yang dipakai, yakni HVS dan koran. Kualitas hasil kertas daur ulang dari kelompok kertas HVS biasanya lebih putih, bersih, kuat, dan halus. Sedangkan kertas daur ulang dari kertas koran biasanya terlihat suram, kotor, dan kekuatan regangan kurang baik.
  3. Setelah dikelompokkan, potong kecil-kecil, dan rendam semalaman agar mudah dihancurkan dengan blender.
  4. Saat memblender, tambahkan sedikit air. Proses ini untuk membuat bubur kertas.
  5. Campurkan bubur kertas ke dalam bak cetak yang berisi campuran air dan lem. Untuk menentukan perbandingan campuran, tidak ada patokan pasti. Pada tahap ini, Anda bisa menambahkan bahan pewarna dan bahan campuran lain, seperti pelepah pisang, daun kering, bunga kering, dan sebagainya.
  6. Untuk menghasilkan kertas daur ulang yang rata dan berkualitas, pastikan adonan bubur tercampur sempurna. Kemudian, masukkan screen cetakan, angkat, dan biarkan sesaat agar air menetes. Setelah itu, letakkan pada alas cetak dan masuk ke proses pengeringan.
  7. Setelah rampung, jemur di bawah terik matahari atau angin-anginkan di tempat yang teduh. Tidak terlihat perbedaan menyolok pada hasil lembaran kertas daur ulang yang dijemur dengan dua cara di atas.


Cara Membuat Kertas Daur Ulang dan kegunaannya

Mari kita belajar membuat kertas daur ulang,di bawah ini di jelaskan cara dan kegunaan kertas daur ulang,silahkan di baca gan....


Menurut penelitian, ternyata kertas daur ulang menghemat sumber daya alam, menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan membuat ruang TPA gratis untuk jenis lain dari sampah yang tidak dapat didaur ulang.

Tahukah Anda :  "Daur ulang satu ton kertas dapat menghemat 17 pohon, 7.000 galon air, 380 galon minyak, 3,3 meter kubik ruang TPA dan 4.000 kilowatt energi yang cukup untuk kekuatan rumah rata-rata US selama enam bulan-dan mengurangi emisi gas rumah kaca oleh satu metrik ton ekuivalen karbon (MTCE)."

Ternyata membuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Mari kita praktekkan!

Alat yang dibutuhkan :
  1. Screen dengan bingkainya
  2. Kertas
  3. Bata/Batu
  4. Ember + Baskom
  5. Setrika
  6. Air
  7. Kain Katun
  8. Blender
  9. Papan Kayu + Meja
  10. Spons

Cara Membuat :
Ikuti langkah pembuatan kertas daur ulang pada info grafis di bawah ini :





Berikut penjelasan dari gambar di atas:
  1. Robek kertas kecil-kecil lalu rendam dengan air di ember selama satu hari,
  2. Blender kertas sampai seperti bubur, 
  3. Tuangkan bubur kertas ke dalam baskom yang berisi air, lalu aduk lagi,
  4. Letakkan Spons di atas meja, taruh kain yang sudah dibasahi di atasnya,
  5. Saring bubur kertas dengan screen sablon (jangan terlalu tebal),
  6. Letakkan di atas kain dengan posisi screen sablon menghadap kebawah, Gosok sedikit-sedikit. lalu angkat dengan hati-hati,
  7. Tutup dengan kain yang sudah dibasahi, ulangi langkah 5 dan 6,
  8. Apabila sudah berlapis, kira-kira 3 lapis/2 lapis, tutup dengan menggunakan papan kayu yang ukurannya lebih besar dari bahan spon/kain. beri pemberat batu / bata,
  9. Biarkan 1 jam atau lebih tergantung cuaca, sampai terlihat cukup kering,
  10. Angkat perpasang lalu jemur di bawah terik matahari,
  11. Setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya dengan pelan-pelan.
Nah! Kertas daur ulang sudah siap digunakan.  Ulangi langkah-langkah beberapa kali sampai anda merasa puas dengan hasil yang di kerjakan.

!!! Trik & Tips kreasi kertas lanjutan

Bila anda ingin memperindah kertas daur ulang anda, berikut beberapa tips untuk kreasi lanjutan.

1. Kreasi Kertas dengan Corak Nature : Untuk membuat corak Nature ini, anda bisa mengumpulkan bahan-bahan dari alam, contohnya seperti: bunga-bungaan, daun-daun, rumput-rumput, dan bahan lain. (untuk memudahkan proses pilih bahan yang mudah kering)

2. Kreasi Kertas dengan Corak Kertas Warna : Untuk membuat corak unik ini, anda bisa membuatnya dari bahan-bahan kertas bekas. misal ; kertas koran, tabloid, atau kertas lipat warna.

Beberapa teknik-teknik

a. Proses Penempelan : Setelah langkah 6 diatas, bubur kertas yang sudah menempel pada kain jangan ditutup terlebih dahulu. tempelkan bahan-bahan yang beragam, akan lebih bagus lagi warnanya juga beragam.

b. Proses Pencampuran : Proses pencampuran ini dimula pada langkah 2. diatas, pada saat pembuatan bubur kertas (di blender) masukkan bahan-bahan, lalu lanjutkan langkah-langkah selanjutnya dengan biasanya.

c. Proses Pressing : Proses pressing ini sama seperti proses penempelan, bahan yang ada di tempel pada bubur kertas sebelum di press mengunakan papan kayu.

*ada beberapa yang menggunakan lem kayu untuk memudahkan proses pembuatan kertas, caranya lem kayu di campur dengan adonan kertas saat di blender.


PEWARNAAN
Bahan-bahan alami yang dapat digunakan :

1. Kunyit : menghasilkan warna kuning alami
2. Daun Jati : menghasilkan warna merah alami
3. Daun Pandan : menghasilkan warna hijau alami
4. Gambir : menghasilkan warna hitam alami
5. Pacar Cina : menghasilan warna merah muda
6. Nila : menghasilkan warna Biru

Kreatifitas dapat digunakan untuk kreasi lain seperti kotak dus, kerajinan, dll.



Cara Membuat Kertas Daur Ulang dan kegunaannya

Mari kita belajar membuat kertas daur ulang,di bawah ini di jelaskan cara dan kegunaan kertas daur ulang,silahkan di baca gan....


Menurut penelitian, ternyata kertas daur ulang menghemat sumber daya alam, menghemat energi, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan membuat ruang TPA gratis untuk jenis lain dari sampah yang tidak dapat didaur ulang.

Tahukah Anda :  "Daur ulang satu ton kertas dapat menghemat 17 pohon, 7.000 galon air, 380 galon minyak, 3,3 meter kubik ruang TPA dan 4.000 kilowatt energi yang cukup untuk kekuatan rumah rata-rata US selama enam bulan-dan mengurangi emisi gas rumah kaca oleh satu metrik ton ekuivalen karbon (MTCE)."

Ternyata membuat kertas daur ulang ini tidaklah sesulit yang kita bayangkan. Alat dan bahannya bisa diperoleh dengan mudah dari lingkungan di sekitar kita. Mari kita praktekkan!

Alat yang dibutuhkan :
  1. Screen dengan bingkainya
  2. Kertas
  3. Bata/Batu
  4. Ember + Baskom
  5. Setrika
  6. Air
  7. Kain Katun
  8. Blender
  9. Papan Kayu + Meja
  10. Spons

Cara Membuat :
Ikuti langkah pembuatan kertas daur ulang pada info grafis di bawah ini :





Berikut penjelasan dari gambar di atas:
  1. Robek kertas kecil-kecil lalu rendam dengan air di ember selama satu hari,
  2. Blender kertas sampai seperti bubur, 
  3. Tuangkan bubur kertas ke dalam baskom yang berisi air, lalu aduk lagi,
  4. Letakkan Spons di atas meja, taruh kain yang sudah dibasahi di atasnya,
  5. Saring bubur kertas dengan screen sablon (jangan terlalu tebal),
  6. Letakkan di atas kain dengan posisi screen sablon menghadap kebawah, Gosok sedikit-sedikit. lalu angkat dengan hati-hati,
  7. Tutup dengan kain yang sudah dibasahi, ulangi langkah 5 dan 6,
  8. Apabila sudah berlapis, kira-kira 3 lapis/2 lapis, tutup dengan menggunakan papan kayu yang ukurannya lebih besar dari bahan spon/kain. beri pemberat batu / bata,
  9. Biarkan 1 jam atau lebih tergantung cuaca, sampai terlihat cukup kering,
  10. Angkat perpasang lalu jemur di bawah terik matahari,
  11. Setrika sepasang demi sepasang kemudian buka kainnya dengan pelan-pelan.
Nah! Kertas daur ulang sudah siap digunakan.  Ulangi langkah-langkah beberapa kali sampai anda merasa puas dengan hasil yang di kerjakan.

!!! Trik & Tips kreasi kertas lanjutan

Bila anda ingin memperindah kertas daur ulang anda, berikut beberapa tips untuk kreasi lanjutan.

1. Kreasi Kertas dengan Corak Nature : Untuk membuat corak Nature ini, anda bisa mengumpulkan bahan-bahan dari alam, contohnya seperti: bunga-bungaan, daun-daun, rumput-rumput, dan bahan lain. (untuk memudahkan proses pilih bahan yang mudah kering)

2. Kreasi Kertas dengan Corak Kertas Warna : Untuk membuat corak unik ini, anda bisa membuatnya dari bahan-bahan kertas bekas. misal ; kertas koran, tabloid, atau kertas lipat warna.

Beberapa teknik-teknik

a. Proses Penempelan : Setelah langkah 6 diatas, bubur kertas yang sudah menempel pada kain jangan ditutup terlebih dahulu. tempelkan bahan-bahan yang beragam, akan lebih bagus lagi warnanya juga beragam.

b. Proses Pencampuran : Proses pencampuran ini dimula pada langkah 2. diatas, pada saat pembuatan bubur kertas (di blender) masukkan bahan-bahan, lalu lanjutkan langkah-langkah selanjutnya dengan biasanya.

c. Proses Pressing : Proses pressing ini sama seperti proses penempelan, bahan yang ada di tempel pada bubur kertas sebelum di press mengunakan papan kayu.

*ada beberapa yang menggunakan lem kayu untuk memudahkan proses pembuatan kertas, caranya lem kayu di campur dengan adonan kertas saat di blender.


PEWARNAAN
Bahan-bahan alami yang dapat digunakan :

1. Kunyit : menghasilkan warna kuning alami
2. Daun Jati : menghasilkan warna merah alami
3. Daun Pandan : menghasilkan warna hijau alami
4. Gambir : menghasilkan warna hitam alami
5. Pacar Cina : menghasilan warna merah muda
6. Nila : menghasilkan warna Biru

Kreatifitas dapat digunakan untuk kreasi lain seperti kotak dus, kerajinan, dll.



Cara Membuat Kertas Daur Ulang tanpa Screen Sablon


13571278931486159584
Kertas merupakan kebutuhan pokok manusia modern saat ini. Hampir di segala instansi di semua sendi kehidupan menggunakan kertas. Mulai dari tulisan, wadah/tempat produk, seni, hiburan, dan sebagainya.
Namun, penggunaan kertas yang sedemikian banyaknya mengakibatkan banyak pohon yang ditebang untuk dijadikan kertas. Belum lagi manfaat lain pohon bagi manusia yang juga menyebabkan ‘hilangnya’ pohon secara drastis dari muka bumi ini. Padahal, selain kayunya yang dikonsumsi manusia, kita juga(pasti!) membutuhkan oksigen yang disuplai oleh tumbuhan. Lagipula, kertas yang sudah kita pakai akan menjadi sampah yang jika kita tidak jeli memanfaatkannya kan terbuang sia-sia. Sayang bukan?
Maka, mari manfaatkan sampah kertas!
Caranya?
Ada banyak. Salah satunya adalah dengan mendaur ulang kertas. Jika belum tahu, caranya tinggal cari di mesin pencari dengan kata kunci ‘membuat kertas daur ulang’ dan ya, ada hasilnya. Banyak.
Dari prosedur mendaur ulang kertas tersebut, mayoritas(kalau tidak semua) situs menyebutkan kalau kita butuh benda yang dinamai screen sablon untuk mencetaknya dan Anda tidak tahu itu benda apa. Anda tidak tahu apa itu screen sablon? Ya sudah, saya sendiri juga tidak tau. Kita seri. Tos!
Nah, kemarin saya mencoba membuat kertas daur ulang dengan modal nekat :
- kertas bekas apa saja, tapi yang saya pakai itu tiket Trans Semarang yg saya kumpulkan berbulan-bulan, kertas coret-coretan MaFiA(Matematika, Fisika, kimia), kertas penyumpal sepatu yang baru saja saya beli, dan kertas diari yg saya sobek-sobek.
- ember atau baskom, yang penting bisa untuk menampung zat cair.
- pisau plastik atau penggaris untuk meratakan.
- air.
- saringan teh yang rapat.
- papan bekas.
- kain bekas non kaos. Ada dua. Kain yang lebar untuk menutupi papan bekas sampai papan bekas tertutup semua. Supaya tidak lepas Anda dapat menggunakan lakban. Kain yang satunya lagi(tidak harus lebar) untuk memeras bubur kertas.
- daun pandan, ini opsional. Salah satu situs yang saya jadikan acuan praktek membuat kertas daur ulang menyebutkan kalau pandan bisa dipakai sebagai pewarna hijau alami dan ternyata itu tidak benar. Sewaktu saya mencobanya sendiri, pandan bisa mengharumkan kertas(tapi aromanya samar) dan memberi ‘ornamen’ berbintik warna hijau di kertas yang sudah jadi.
- cobek milik ibu saya. Mortar juga bisa (bagi yang punya). Sebenarnya saya mau pakai blender sih. Tapi, berhubung blender susah dibersihkan dan makan energi listrik, akhirnya saya pake cobek. Lumayan, bisa buat olahraga tangan.
- tepung kanji(yang murah). Bisa diganti sama lem kertas ataau lem kayu. Apapun perekatnya, tepung kanji/lem ini harus diencerkan dahulu dengan air supaya tidak menggumpal.
- panci. Kalau bisa pakai panci bekas supaya tidak kebingungan kalau mau masak.
- kompor.
- sendok dan sendok yang lainnya.
- wadah dan wadah yang lainnya.
Sekarang, cara membuatnya itu seperti ini:
1. Masukkan kertas ke dalam air, sobek hingga menjadi serpihan kecil yg mirip bubur kertas, rendam semalaman untuk memudarkan tintanya,
2. Saring buburnya dengan saringan teh. Ambil ampasnya (bubur kertasnya) lalu diperas sampai mengeras jadi ‘batu’ kertas,
3. Kumpulan batu kertas ini kemudian ditumbuk dengan cobek. Walhasil, batu kertas yg ditumbuk akhirnya jadi bau bawang,
4. Isi panci dengan kertas yang ditumbuk tadi, air, daun pandan yang sudah diulek, dan tepung kanji yg dicampur air dengan takaran sesuka hati(saya lupa). Didihkan di atas kompor sambil terus diaduk sampai menghasilkan bubur kertas yang encer dan wangi dengan tekstur agak lengket seperti lem. Oh, iya, jika ditambahkan pandan, aroma bawang yang menempel di kertas dapat dinetralisir,
5. Bubur kertas diperas pakai kain sampai tidak terlalu encer. Letakkan di atas papan yg udah ditutupi kain,
6. Bubur kertasnya lalu diratakan dengan tangan atau dengan pisau plastik(supaya semakin halus) sampai rata,
7. Angin-anginkan sampai kering. Jangan dikeringkan di bawah sinar matahari langsung supaya kertas tidak bengkok saat kering. Usahakan juga pengeringannya tidak menggunakan supaya tidak memakan energi listrik,
8. Kering deh! Klotok(baca:lepaskan) kain dari kertas secara perlahan. Supaya lebih mulus silakan disetrika.
Hasil kertas daur ulangnya dapat Anda olah lagi sesuai selera. Kalau saya, kertas daur ulangnya saya jadikan sebagai isi binde

r

Membuat Kertas Daur Ulang

Pernah melihat kertas daur ulang yang dijual di toko-toko buku?
Kebetulan, pelajaran Sains kelas 4 sedang membahas tentang Sumber Daya Alam (SDA) dan pelestariannya. Nah, diantara beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melestarikan SDA adalah dengan cara mendaur ulang benda-benda yang sudah tidak terpakai alias SAMPAH.
Setelah dilihat-lihat, salah satu sampah yang cukup banyak dihasilkan di sekolah adalah KERTAS.
Akhirnya diputuskanlah untuk mengajarkan siswa cara mendaur ulang kertas.
Silahkan disimak ya!
Sebelum memulai kegiatan daur ulang kertas, tentunya kita harus menyiapkan alat dan bahannya terlebih dahulu. Alat dan bahan y
ang diperlukan cukup mudah didapatkan, yaitu:
1. Kertas bekas (tidak disarankan menggunakan koran bekas)
2. Air
3. Lem (± 1 sdm)
4. Ember
5. Blender
6. Baskom/bak (ukurannya harus lebih besar dari bingkai sablon)
7. Screen & bingkai sablon
8. Kain katun/kain keras
9. Papan/triplek
Sedangkan tahapan membuat kertas daur ulang secara singkat adalah sebagai berikut:
1. Sobek-sobek kertas bekas lalu rendam dalam air selama satu hari.
2. Blender rendaman kertas tersebut hingga menjadi bubur kertas yang halus. Tambahkan sedikit lem saat memblender.
3. Tuangkan bubur kertas ke dalam baskom/bak
4. Siapkan papan/triplek yang sudah dilapisi dengan kain katun. Basahi kain katun tersebut sebelum digunakan.
5. Saring bubur kertas di dalam baskom. Sebaiknya jangan terlalu tipis maupun terlalu tebal.
6. Letakkan di atas triplek yang sudah dilapisi kain katun. Gosok dengan screen sablon agar airnya keluar. Angkat bingkai sablon dengan hati-hati. Pastikan bahwa bubur kertas melekat pada kain.
7. Jemur hingga kertas daur ulang tersebut. Setelah setengah kering, lepaskan kertas dari kain dan jemur kembali hingga kering. Sebaiknya tidak menjemur di bawah terik matahari langsung.
Setelah Pak guru menjelaskan dan mendemonstrasikan cara pembuatannya, akhirnya para siswa kelas 4 ini mencoba sendiri bagaimana membuat kertas daur ulang, tentunya masih dengan bimbingan dari bapak & ibu guru. 
Kegiatannya cukup seru loh! Memblender rendaman kertas, menyaring bubur kertas, dll semua dilakukan sendiri oleh siswa secara berkelompok. Hasilnya juga cukup sukses!
Hmm… kertas-kertas daur ulang ini nantinya bisa dipakai untuk membuat kerajinan tangan, membungkus kotak hadiah atau kado, bingkai foto, dll.