Senin, 04 April 2016

Kekinian atau Kekini-kinian??

Bagi yang masih duduk di bangku sekolah, banyak siswa- siswi yang mengidam- idamkan transformasi dari bangku sekolah menuju perkuliahan. Keinginan ini muncul karena adanya dorongan dari berbagai tayangan di televisi yang menggambarkan batapa serunya kehidupan remaja saat ini. Apa lagi bagi anak SMA yang akan segera melanjutkan ke perguruan tinggi. Dari beberapa anak SMA yang ditanyai tentang bangku perkuliahan, menurut mereka bangku perkuliahan itu bahagia, santai, seru, banyak ketemu banyak temen, lebih bisa mengekspresikan diri.
Remaja di jaman modern sekarang berbeda dengan remaja jaman dulu. Mereka beruntung karena hidup dijaman yang serba mudah dan dikelilingi berbagai teknologi canggih. Mereka pun sudah tidak asing dengan laptop, i-pad, pentablet, dan smartphone. Alat- alat berteknologi canggih ini memang diciptakan untuk memudahkan aktivitas kita.
Remaja masa kini pun tak mau ketinggalan untuk menikmati manfaat yang ditawarkan oleh kecanggihan teknologi. Salah satu teknologi yang sangat dekat dan berpengaruh pada remaja saat ini adalah kehadiran smartphone. Smartphone ini dianggap dapat menunjang berbagai aktivitas di kalalangan remaja seperti melakukan interaksi sosial melalui fitur- fitur jejarig sosial seperti facebook, ask, line, whatsapp,skype, snapchat, blackberry massanger, dan lain- lain. Sehingga smartphone menjadi sebuah benda yang memiliki tingkat kebutuhan yang sangat tinggi saat ini.
Bisa dipastikan hampir semua kalangan remaja memakai smartphone saat ini. Dikalangan remaja sendiri smartphone sangat menunjang kehidupan mereka dalam mengimbangi era kekinian. Kehadiran smartphone ini juga mempengaruhi budaya kita. Jika di Indonesia memiliki budaya membaca buku, berbeda di era kekinian saat ini.
            Contohnya budaya membaca buku mulai digantikan dengan budaya membaca smartphone. Karena salah satu kecanggihan yang dimiliki smartphone ini adalah kita dapat mengakses berbagai data, entah itu jurnal atau sejenis e-book dimana pun dan kapan pun melalui smartphone. Sehingga sekarang kita tidak perlu repot- repot pergi ke toko buku dan bingung mencari- cari buku seperti apa. Cukup menggunakan google search engine dan masukan key word yang diinginkan, kita akan menemukan berbagai referensi.
Atau dalam hal lain, untuk bergibahpun sekarang lebih modern dimana kita tidak perlu melalui mulut. Bergibahpun mengikuti trend masa kini yaitu melaluli jari- jari kita. Kita tidak perlu susah payah bertemu untuk membicarakan seseorang yang sedang tidak disukai, dimana kita cukup memanfanfaatkan jejaring sosial untuk melakukan hal tersebut. Sungguh luar biasa kemajuan teknologi kita, semuanya serba instan.
Memang remaja saat ini sangat sulit untuk berpaling dari smartphone. Jika mereka tidak dapat mengontrol diri dengan baik, mereka akan melakukan hal- hal yang tidak penting. Seperti, ketika mereka berada di toilet pun mereka tak bisa lepas dari smartphone. Ketika mereka punya banyak masalah mereka mengepost cerita yang seakan- akan beban hidup atau nyawanya sedang berada di ujung tanduk. Berdoa dengan mengepostingnya di sosial media yang seakan- akan fitur- fitur sosial media ini akan menolong mereka.  
Dalam Media Ecology Association (2005) menyatakan definisi ekologi media dari Lance Strate sebagai “kajian mengenai lingkungan media, ide bahwa teknologi dan teknik, mode (cara penyampaian) informasi dan kode komnikasi memainkan peran utama dalam kehidupan manusia” (Richard West dan Lynn H. Turner, 2008: 139). Teori ini menjelaskan kehidupan yang sedang dialami remaja kita saat ini. Dimana smartphone menjadi kebutuhan dan keharusan untuk memenuhi era kekinian. Jadi tidak heran bahwa remaja saat ini begitu terikat pada smartphone mereka sekaligus menjadi “pecandu teknologi”.
Dalam menghadapi era kekinian, kita tidak boleh begitu saja mengikuti arus yang sedang trend saat ini. Kita harus tau apa yang mendasari kebutuhan untuk dipenuhi. Kita juga harus paham dengan apa yang saat ini kita ikuti. Diharapkan dengan kamjuan teknologi kekinian benar- benar bisa bermanfaat untuk menunjang kehidupan sehari- hari.
Sebagai remaja  modern saat ini, mau tidak mau remaja masa kini akan dicekoki oleh berbagai macam penawaran smartphone yang semakin canggih. Mungkin beberapa remaja yang melek teknologi ini akan menggunakan kemajuan dan kecanggihan smartphone untuk menunjang kehidupan mereka. Mereka tau bagaimana memperlakukan fitur-fitur smartphone semaksimal mungkin untuk menunjang aktivitas mereka. Mereka tau apa yang mereka butuhkan ketika memiliki smartphone itu, sehingga mereka tidak semata- mata memilikinya hanya untuk mengikuti trend saja.
Seiring perkembangan dijaman modern seperti remaja memang tidak mau dikatakan sebagai anak cupu, primitif, dan ketinggalan jaman. Akhirnya mereka berlomba- lomba untuk memiliki smartpone yang canggih serta memiliki fitur- fitur gratis, lucu, menarik, dan juga fitur yang dinilai jika dimiliki bisa dikatakan menjadi anak gaul atau kekinia. Hal ini sangat disayangkan.
Teknologi ini diciptakan untuk memudahkan kehidupan sehari- hari bukan untuk pamer atau bergaya tidak jelas. Hanya untuk dikatakan sebagai anak gaul atau kekinian, mereka bersedia mengeluarkan banyak uang untuk membeli smartphone tanpa mengeteahui kebetuhan apa saja yang mereka perlukan ketika memiliki smartphone tersebut. Bagi mereka cukup memilikinya sama artinya dengan sudah menjadi kekinian. Padahal bukan itu yang dimaksud dengan gaya hidup kekinian.
Gaya hidup kekinian adalah seorang yang mampu mengetahui dan menguasai apa yang sedang mereka gunakan. Berbeda dengan kekini-kinian yang hanya sekedar ikut- ikut tanpa tau manfaat sebenarnarnya. Yang saat ini banyak digunakan dikalangan remajan adalah smartphone, anak kekini- kinian yang memiliki smartphone akan mempergunakan smartphone dengan fungsi yang seminim- minimnya. Seperti telpon, sms, chating, update status dan selebihnya digunakan untuk hal- hal yang tidak jelas. Sebaliknya bagi anak kekinian smartphone akan menunjang aktivitas meraka dan menjadi partner yang baik dalam kehidupan.

Tips untuk menjadi kekinian   :

1.      Pikirkan matang- matang apa yang anda perlukan ketika ingin membeli smartphone.
2.      Carilah beberapa spesifikasi smartphone yang mendukung keperluan anda.
3.      Lihatlah kemampuan anda dalam membeli smartphone.
4.      Setelah anda mengetahui kemampuan daya beli anda, cobalah mencari spesifikasi sesuai yang anda butuhkan dan sesuai budget.
5.      Cobalah meminta saran kepada orang lain yang paham tentang smartphone agar anda mendapat gambaran dan saran yang baik.

Tips untuk menghidari kekini- kinian
1.      Jangan terlena dengan brend yang sedang trend di pasaran.
2.      Melek teknologi, mengetahui fungsi smartphone secara luas.
3.      Jangan hanya sekedar ikut- ikutan karena sedang trendnya.
4.      Pilah apa saja yang dibutuhkan.
5.      Carilah pergaulan yang tepat, sehingga anda tidak terlena dengan kekinian.
Tidak perlu selalu mengikuti trend yang sedang naik daun untuk menjadi kekinian.

Jadikanlah smartphone sebagai partner anda sehingga kita tidak semata- mata dibutakan oleh teknologi ini. Kuasai apa yang ada didalamnya sehingga kita tidak rugi dalam memilikinya. Jangan sampai kita dijadikan budak dan menjadi pecandu teknologi tanpa ada manfaat untuk kemajuan diri kita.

Senin, 27 April 2015

Menganalisis sebuah iklan

                                      

 sumber : http://bintangiklan.wordpress.com/2010/11/24/sikat-gigi-malam-bersama-ayah-adi-dan-dhika/

                          Saya akan membahas sebuah iklan produk pasta gigi yaitu " pepsodent ". Produk ini merupakan produk yang sangat familiar bagi masyarakat indonesia bahkan mainset masyarakat terhadap pasta gigi sudah berubah menjadi pepsodent karna banyak yang mengatakan bahwa pasta gigi itu pepsodent.
                       
                          Dari konsep iklan ini menggunakan dua tokoh yaitu ayah adi dan dika serta sikat gigi pagi + malam . Iklan tersebut menurut saya sangat sangat kreatif memilih 2 tokoh tersebut, karna iklan tersebut dapat menajak anak-anak khusunya untuk menggosok gigi setiap pagi dan malam. Menurut saya iklan ini unik dan mendidik karna juga memberi contoh tidak hanya sekedar menjual.

                          Dari segi komunikatif menurut saya iklan tersebut sangat komunikatif karna melihatkan kepada para konsumen bahwa menyikat gigi itu menyenangkan dan mengajarkan kepada anak-anak untuk menggosok gigi pada siang dan malam hari . iklan tersebut juga mengajak keluarga konsumen untuk menggosok gigi .

                           untuk segi eksekusinya menurut saya iklan yang sebagai billboard ini sudah menggambaarkan keceriaan antara keluarga khusunya untuk ayah dan anak, dan menunjukan ayah dan anak sedang menggosok gigi. sedangkan desainnya juga menarik ceria, sehingga membuat masyarakat untuk melihat billboard tersebut

Rabu, 03 Desember 2014

Antropologi

“KESATUAN HIDUP LOKAL TRADISIONAL”

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Wilayah merupakan syarat mutlak untuk kesatuan hidup suatu komunitas atau kumpulan dari berbagai individu untuk membentuk kesatuan hidup. Orang yang tinggal bersama disuatu wilayah belum tentu merupakan satu kesatuan hidup apabila mereka tidak merasa terikat oleh rasa bangga dan cinta kepada wilayahnya. Sebagai suatu kesatuan manusia komunitas tentu saja memiliki rasa kesatuan seperti yang dimiliki hampir semua kesatuan manusia lainnya, namun perasaan dalam komunitas biasanya sangat tinggi sehingga ada rasa kepribadian kelompok, yaitu perasaan bahwa kelompoknya memiliki ciri-ciri kebudayaan atau cara hidup yang berbeda dari kelompok lainnya.
1.2 Masalah dan Sub-Masalah
Adapun masalah yang dibahas pada pembahasan di Bab 3 adalah didalam kesatuan masyarakat kecil sering kali terdapat individu yang menganggap bahwa tolong-menolong dalam masyarakat local tradisional atau kelompok masyarakat kecil terdorong karena spontanitas. Adapun sub-masalah yang kami paparkan adalah sebagai berikut:
·         Apa saja  bentuk komunitas kecil ?
·         Bagaimana bentuk solidaritas dalam masyarakat kecil
·         Bagaimana bentuk pelapisan social
·         Bagaimana sistem pimpinan masyarakat dalam masyarakat kecil
·         Sistem pengendalian social.
1.3 Tujuan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas diskusi dari mata kuliah pengantar Antropologi dan untuk mengetahui kesatuan hidup local yang ada pada masyarakat tradisional.

1.4 Manfaat
Dengan penulisan makalah yang berjudul “ kesatuan hidup local tradisional” diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
·         Manfaat teoritis
Dengan penulisan makalah ini kami dapat memperluas pengetahuan mengenai permasalahan kesatuan hidup local tradisional yang ada pada suatu wilayah dan lebih khususnya adalah materi pembelajaran mata kuliah pengantar antropologi.
·         Manfaat praktis
Setelah mengkaji permasalahan yang ada pada kesatuan hidup local tradisional kami dapat memberikan solusi agar permasalahan itu tidak ditemukan dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kesatuan hidup local tradisional
Kesatuan hidup local tradisional berbeda dengan kelompok kekerabatan, kesatuan hidup social ini tidaklah semata-mata berdasarkan ikatan kekerabatan tetapi lebih didasarkan tempat tinggal (wilayah). Sebagai suatu kesatuan manusia komunitas tentu saja mempunyai rasa kesatuan seperti yang dimiliki semua kesatuan manusia lainnya. Bentuk dari komunitas ada bermacam-macam, ada yang besar seperti kota tetapi ada juga komunitas kecil yaitu desa, Rt dan sebagainya. Komunitas kecil selain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·         Para warganya saling mengenal dan bergaul secara intensif,
·         Karena kecil maka setiap bagian yang ada didalamnya tidak terlalu berbeda antar yang satu dan yang lainnya.
·         Para warganya dapat menghayati berbagai lapangan kehidupan mereka dengan baik.
(Koentjaraningrat,2005:144)

“different local or community premises kinship group. As a union man, a community that would also have similar feelings of unity with almost all other human unity, but unity in the community very hard so a sense of unity was a sentiment of unity.”



BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Bentuk-bentuk Komunitas Kecil
Bentuk-bentuk komunitas kecil ada dua yaitu kelompok berburu dan kelompok desa.
·         Kelompok berburu
Kelompok berburu yaitu kelompok yang bermata pencahariaan sebagai pemburu dan peramu, dan berpindah-pindah tempat dalam batas suatu wilayah tertentu. Kelompok ini biasanya terdiri dari 80 sampai 100 jiwa, biasanya jumlah itu tidak mutlak. Dalam musim berburu kelompok-kelompok kecil seperti itu berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain untuk memburu dan meramu tumbuhan-tumbuhan liar.
·         Kelompok Desa
Sebagian besar desa-desa di Indonesia merupakan kelompok-kelompok perkampungan tetap yang dihuni sepanjang tahun. Terutama didaerah-daerah pertanian menetap, desa adalah pusat kehidupan para petani. Di daerah pegunungan, desa sering kali berlokasi di lembah-lembah (yang sebenarnya merupakan daerah aliran sungai) atau di tepi danau.
3.2 Solidaritas dalam Masyakat Kecil
Dalam komunitas kecil, system gotong royong (bantu-membantu) dalam menyelesaikan pekerjaan sering kali menimbulkan salah paham karena sering kali system gotong royong itu dianggap oleh sebagian kecil dari masing-masing individu hanya karena keinginan spontan untuk berbakti pada sesama warga. Akan tetapi kenyataannya tidak demikian, menurut penelitian para ahli antropologi social dan sosiologi menunjukkan bahwa system tolong-menolong itu didasari karena rasa saling membutuhkan.
Sistem gotong royong yang menjadi ciri khas diderah pedesaan semakin lama dirasakan semakin hilang karena didalam kehidupan modern banyak anggota masyarakat menganggap bahwa masyarakat madani adalah masyarakat yang maju dalam peradaban sehingga mengabaikan system gotong royong.
3.3 Sistem Pelapisan Social
Dalam hampir masyarakat didunia baik yang sangat sederhana maupun yang sangat kompleks, ada perbedaan dalam hal kedudukan dan status social. Perbedaan dalam hal inilah yang menjadi dasar dari gejala pelapisan social. Sebab-sebab terjadinya pelapisan social adalah sebagai berikut:
·         Kualitas serta keahlian
·         Senioritas
·         Hubungan kekerabatan
·         Pengaruh dan kekusaan
·         Pangkat
·         Kekayaan
3.4 Pimpinan masyarakat
Pimpinan dalam suatu masyarakat dapat berupa kedudukan social. Seorang pemimpin harus dapat membangkitkan masyarakat atau kesatuan-kesatuan social khusus dalam masyarakat untuk melakukan berbagai kegiatan social.                                  
3.5 Sistem-sistem Pengendalian Social
Kehidupan suatu masyarakat secara garis besar mematuhi seperangkat tata tertib atau yang sering kali disebut adat istiadat dalam kenyataan adalah cita-cita, norma, pendirian, keyakinan. Sikap, peraturan, hukum dan undang-undang yang mendorong tingkah laku manusia. Adat istiadat dalam suatu masyarakat dipahami warganya dengan cara belajar yang dimulai sejak lahir hingga akhir hayat mereka.
Cara pengendalian social yang dilakukan untuk mengendalikan ketegangan-ketegangan social yaitu:
·         Mempertebal keyakinan akan kebaikan dan manfaat dari istiadat
·          Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang taat pada adt istiadat
·         Mengembangkan rasa malu untuk menyeleweng dari adat istiadat
·         Mengembangkan rasa takut untuk menyeleweng dari adat istiadat karena adanya ancaman.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Didalam masyarakat pedesaan atau lebih khususnya di dalam masyarakat komunitas kecil tolong menolong merupakan suatu hal yang sangat menonjol, akan tetapi system tolong menolong atau gotong royong ini sering disalah pahami karena sebagaian orang sering menganggap bahwa tolong menolong hanya karena mereka terdorong oleh keinginan spontan untuk berbakti kepada sesama warga, akan tetapi menurut para ahli antropologi social dan sosiologi menunjukan bahwa  saling tolong menolong itu didasari rasa saling membutuhkan.
4.2 Saran
            Agar kesatuan lokal tradisional dalam masyarakat tetap terjalin,masyarakat harus tetap melestarikan aspek-aspek yang merupakan menjadi ciri-ciri dari kesatuan hidup lokal tradisional tersebut. misalnya gotong –royong dalam melakukan sesuatu. Tetapi dalam hal hal ini sebaiknya masyarakat tidak menutup diri untuk berinteraksi dengan masyarakat yang berada diluar daerah tersebut agar masyarakat yang hidup dalam kesatuan hidup lokal tradisional tidak ketinggalan dalam perubahan sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Koenijaraningrat.(1993). Kebudayaan,mentalis dan Pembangunan,xvi. 
Jakarta : PT Gramedia Pustaka utama.



by http://arismanpuput.blogspot.com/2013/07/antropologi.html

Kesatuan Hidup Budaya Lokal Tradisional

BAB VIII
KESATUAN HIDUP LOKAL TRADISIONAL

1.      PEMBATASAN KONSEP
Kesatuan Hidup Setempat. Secara nyata, kesatuan hidup setempat selalu menempati suatu wilayah khusus. Apabila sebagian besar warganya mulai memencar ke berbagai tempat lain, maka ikatan yang utama dari kesatuan itu hilang. Orang yang tinggal bersama di suatu wilayah belum tentu merupakan suatu kesatuan hidup apabila mereka tidak merasa terikat oleh rasa bangga dan cinta kepada wilayahnya, sehingga ia tidak rindu untuk kembali ke sana apabila ia berada di tempat lain. Dalam buku-buku ajar sosiologi, kesatuan hidup setempat disebut community.
Sebagai suatu kesatuan manusia, komunitas tentu saja mempunyai rasa kesatuan seperti yang dimiliki hampir semua kesatuan manusia lainnya, namun perasaan kesatuan dalam komunitas itu biasanya sangat tinggi, sehingga ada rasa kepribadian kelompok, yaitu perasaan bahwa kelompoknya itu memiliki ciri-ciri kebudayaan atau cara hidup yang berbeda dari kelompok lainnya. Tetapi di samping itu seringkali ada juga perasaan negatif yang merendahkan atau menganggap aneh ciri-ciri yang ada dalam komunitas lain.
Sifat dari suatu komunitas adalah adanya wilayah dan cinta pada wilayah serta kepribadian kelompok itu merupakan dasar dari perasaan patriotism, nasionalisme, dll. Suatu negara memang dapat juga merupakan komunitas, apabila cinta tanah air dan rasa kepribadian bangsa itu besar.
Bentuk dari komunitas ada bermacam-macam; ada yang besar seperti misalnya kota, negara bagian, negara, tetapi ada pula komunitas-komunitas kecil yaitu band, desa, RT, dll.
Komunitas Kecil. Selain memiliki ciri-ciri komunitas pada umumnya (yaitu adanya wilayah, cinta pada wilayah dan kepribadian kelompok), komunitas kecil memiliki sifat-sifat tambahan yaitu :
a.       Para warganya masih saling mengenal dan saling bergaul secara intensif;
b.      Karena kecil, maka setiap bagian dan kelompok khusus ada yang di dalamnya tidak terlalu berbeda antara yang satu dengan yang lainnya;
c.       Para warganya dapat menghayati berbagai lapangan kehidupan mereka dengan baik.
Selama manusia hidup di muka bumi ini sejak kurang lebih 2 juta tahun yang lalu, sebagian besar dari waktu itu manusia hidup dalam masyarakat-masyarakat berbentuk komunitas kecil. Komunitas kecil dalam zaman prasejarah berupa kelompok-kelompok pemburu.
Komunitas-komunitas kecil pada umumnya ada di daerah pedesaan. Di setiap negara pasti ada daerah perkotaan dan daerah pedesaan. Di setiap negara pasti ada daerha perkotaan  dan daerah pedesaan, tetapi ada negara-negara yang lebih luas daerah pedesaannya, dan ada negara-negara yang lebih kecil daerah pedesaannya. Di Eropa Barat dan Amerika Serikat jumlah penduduk yang tinggal di daerah pedesaan lebih kecil daripada penduduk yang tinggal di kota. Sebaliknya di negara-negara Eropa Utara, Eropa Timur dan hampir semua negara di Asia, Afrika Tengah dan Selatan, jumlah penduduk pedesaan lebih besar. Di Indonesia, menurut sensus 1961, sebanyak 85,4% dari seluruh jumlah penduduknya adalah penduduk pedesaan.
Terutama bagi bangsa-bangsa dengan penduduk pedesaan yang besar, pengetahuan tentang komunitas kecil sangat penting, karena gejala dan masalah-masalah sosial yang terjadi di tingkat nasional tidak terlepas dari gejala-gejala dan masalah-masalah sosial yang terjadi di tingkat nasional tidak terlepas dari gejala-gejala dan masalah-masalah yang terjadi dalam komunitas kecil (yaitu desa-desa).

2.      BENTUK-BENTUK KOMUNITAS KECIL
Komunitas-komunitas kecil yang akan diuraikan (1) kelompok berburu (band), yang bermata pencaharian sebagai pemburu dan peramu, dan berpindah-pindah tempat di dalam batas suatu wilayah tertentu, dan (2) desa, yaitu kelompok kecil yang hidup menetap di suatu wilayah.
Band. Kelompok berburu biasanya terdiri dari kurang lebih 80-100 jiwa dan banyak yang bahkan lebih sedikit jumlah anggotanya. Dalam musim berburu, kelompok kecil seperti itu berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lain untuk memburu hewan dan meramu tumbuhan liar. Pada malam hari mereka mendidrikan kemah atau tidur dalam gubuk-gubuk darurat yang mereka bangun dengan bahan-bahan yang mereka peroleh di sekitar mereka. Kelompok berburu hanya berburu dalam batas-batas suatu wilayah yang telah di tentukan. Kelompok itu mengetahui secara rinci semua cirri-ciri dari wilayah mereka, termasuk jenuis flora dan faunanya. Wilayah perburuan biasanya dipertahankan sekuat tenaga terhadap serangan-serangan kelompok-kelompok lain.
Dalam musim berburu, suatu band biasanya terpecah ke dalam kelompok-kelompok kecil, yang saling  memencar, sehingga pada saat-saat seperti itu desa-desa induk mereka tampak sunyi dan hamper tak berpenghuni. Namun pada waktu tidak ada kegiatan berburu, semua kelompok berkumpul kembali di desa-desa induk masing-masing. Pada waktu mereka berkumpul mereka mengadakan berbagai kesibukan dalam kehidupan sosial mereka, dengan mengadakan pesta-pesta, upacara-upacara keagamaan,dll.
Setiap musim berburu, suatu kelompok berburu biasanya pindah ke lokasi berburu yang berbeda, yang sesuai dengan suatu pola yang agak tetap. Namun ada kalanya mereka terpaksa mengubah arahnya karena berbagai sebab, misalnya berkurangnya hewan buruan di wilayah adat mereka. Dalam jangka waktu lama perjalanan kelompok-kelompok berburu seringkali dapat mencapai daerah-daerah uyang jauh letaknya. Penggalian-penggalian yang dilakukan para ahli prasejarah menunjukkan bahwa dari bekas-bekas alat kelompok-kelompok suku bangsa pemburu di zaman prasejarah diketahui bahwa mereka telah menempuh jarak yang sangat besar dalam suatu jangka waktu beribu-ribu tahun dan bahkan telah melintasi suatu benua. Kelompok-kelompok berburu yang menurunkan suku-suku bangsa Indian di Amerika Utara dan Amerika Selatan konon berasal dari bagian timur-laut Benua Asia, yang sekitar 25.000 tahun yang lalu menyeberangi Selat Bering, dan kemudian menyebar di seluruh Benua Amerika selama sekitar 17.000 tahun. Pola-pola kehidupan kelompok-kelompok berburu diuraikan oleh B.Spencer dan J.F.Gillin dalam buku mereka mengenai suku bangsa Arunta di Australia.
Suku-suku bangsa pemburu yang hidup dengan pola seperti tersebut, di abad 20 ini tidak banyak di jumpai lagi, dan sisa-sisanya yang masih ada adalah; kelompok-kelompok kecil suku bangsa Pygmee di pedalaman Togo, Kamerun dan Kongo, dan kelompok-kelompok Bushman di daerah Gurun Kalahari di Afrika Selatan. Di Asia kelompok-kelompok semacam itu hanya ada di beberapa daerah di Asia Tenggara (misalnya di pedalaman Malaysia) dan Siberia Timur-laut. Demikian juga di Australia masih ada beberapa kelompok di pedalaman Queensaland dan New South Wales. Di Indonesia (termasuk Irian Jaya) kelompok-kelompok pemburu dan peramu itu juga sudah hamper tidak ada lagi, kecuali di daerah pedalaman Sumtra Timur (misalnya orang Sakai,Kubu, dll), dan di Pedalaman Kalimantan (orang Punan). Di Irian Jaya hampir semua suku bangsa telah bercocoktanam.
Selain kelompok kelompok pemburu di daerah tersebut, suku-suku bangsa yang hidup sebagai peternak juga hidup dalam kelompok kelompok  dengan cirri-ciri komuniti kecil yang dapat disebut band pula. Dalam musim-musim tertentu kelompok-kelompok ternak bersama sekuruh keluarga mereka menggembalakan terrnak mereka ke padang-padang rumput. Pada malam hari mereka membangun kemah atau tadah angin sederhana, yang mereka bawa ke mana pun mereka pergi. Arah gerak penggembaraan itu mengikuti pola yang tetap dalam batas-batas suatu wilayah yang juga mereka pertahankan dengan gigih terhadap serangan kelompok-kelompok lain. Oleh sebab terjadi perubahan-perubahan arah serupa itu, pola perpindahan kelompok peternak itu seakan-akan lebih cepat menyebar dan meliputi wilyanh yang lebih luas daripada perpindahan pada suku-suku bangsa pemburu.
Suku-suku bangsa peternak pada umumnya mempunyai sifat yang agresif, karena mereka seringkali harus menghadapi pencurian-pencurian hewan ternak mereka oleh kelompok-kelompok ternak lain, dan karena mereka juga sering harus berperang melawan kelompok-kelompok lain untuk memperebutkan suatu wilyah penggembalaan yang baik. Dalam sejarah kebudayaan umat manusia suku bangsa peternak memang sering bersifat agresif, seperti kelompok-kelompok peternak Mongol-Tartar di Asia Tengah, yang dalam abad ke-12 dan ke-13 berperang hingga mencapai Kiev di daerah Sungai Jnepr di Rusia, yang mereka duduiki dalam tahun 1240. Begitu juga kelompok-kelompok peternak Arab Badawi, yang dalam abad 7 hingga abad ke-11 menguasai sebagian besar Benua Asia Barat daya dan sebagian besar Afrika Utara.
Ahli antropologi E.E. Evand Pritchard telah membuat suatu deskripsi yang rinci mengenai kehidupan kelompok penggembala ternak Niger yang tinggal di daerha hulu Sungai Nil di Sudan Selatan. Penelitian mengenai pola-pola gerak perpindahan menurut musim dan perubahan gerak perpindahan kelompok-kelompok Fula di daerah dataran tinggi Yos di Nigeria Utara, telah di teliti dan di deskripsi dengan baik oleh D.J. Stenning.
Suku-suku bangsa peternak yang hidup dalam komunitas kecil sekarang masih ada di negra Rusia, khususnya di Siberia Timur Laut, Siberia Tengah (daerah Sungai Lena dan Yensei, maupun di negara Kazakh dan Kirghiz). Di Indonesia tidak ada suku-suku bangsa yang hidup dalam kelompok-kelompok kecil yang menggembalakan ternak secara besar-besaran.
Desa. Desa adalah wilyah yang di huni oleh suatu komunitas kecil secara tetap. Suku-suku bangsa penghuni desa umumnya bermatapencaharian bercocoktanam atau menangkap ikan. Berdasrkan pola perkampungannya, ada beberapa tipe desa.
Dalam masyarakat suku-suku bangsa peladang, desa biasanya tidak dihuni sepanjang masa, karena para peladang umumnya turut pindah bersama dengan ladangnya, terutama apabila jarak anatara desa dan ladang mereka menjadi terlalu besar. Sebabnya adalah karena setiapkeluarga inti membangun rumahnya di tegah lading mereka. Setiap 3 atau 4 tahun sekali mereka turut pindah dengan berpindahnya ladang mereka.
Dibandingkan dengan pola perkampungan desa-desa orang Subanun, di Indonesia desa-desa lebih mengelompok padat. Desa-desa di Indonesia seperti ini jarang turut pindah dengan lading; dan makin besar desanya, makin tetaplah sifatnya. Desa-desa suku bangsa Iban di Kalimantan Barat, misalnya terdiri dari sebanyak kurang lebih 150 jiwa. Peladang-peladang yang ladangnya terlalu jauh jaraknya dari desa, biasanya membangun gubuk sementara di tengah ladang mereka. Namun gubuk-gubuk yang semula dimaksudkan sebagai tempat hunian sementara, seringkali merupakan awal dari suatu desa baru yang masih menjadi bagian desa induk, tetapi yang lambat laun melepaskan diri dan berdiri sendiri. Proses perpisahan seperti itu tidak hanya terjadi pada desa-desa orang Iban, tetapi juga di desa-desa peladang lain di dunia.
Ahli antropologi W.C. Bennett dan R.M. Zing telah membuat deskripsi mengenai komunitas kecil serupa itu di desa-desa suku bangsa Indian Tarahumara di Meksiko Barat. Pola kehidupan dalam desa-desa suku bangsa Tarahumara juga ada di Indonesia, yaitu desa-desa orang Toraja di daerah pegunungan Sulawesi Tengah, yang biasanya sepi selama musim bercocok tanam, tetapi penuh dan ramai selama masa panen.
Sebagian besar desa-desa di Indonesia merupakan kelompok-kelompok perkampungan tetap yang dihuni sepanjang tahun. Terutama di daerah-daerah dengan pertanian menetap, desa adalah pusat kehidupan para petani.
Didaerah pegunungan, desa seringkali berlokasi di lembah-lembah atau di tepi danau. Suku-suku bangsa yang tinggal di daerah pedalaman sekitar Palembang, di daerah pedalaman Kalimantan, Sulawesi Tengah atau pulau-pulau lain di Indonesia, dapat dialokasikan menurut lembah, sungai, dan danau-danau yang ada di suatu daerah.

by http://elysabethervinaqueen.blogspot.com/2012/06/kesatuan-hidup-budaya-lokal-tradisional.html

Selasa, 25 November 2014

Jawaban Pertanyaan Manusia dan Keadilan

1. Berikan contoh keadilan distributif ?

Keadilan yang terwujud saat karyawan bekerja digaji lebih besar dibandingkan karyawan yang masuk kerja

2. Berikan contoh keadilan moral atau legal ?
Keadilan moral dimaksudkan dengan keadilan sesuai undang-undang. Sebagai contohnya adil jika semua pengendara mentaati rambu-rambu lalu lintas. 

3. Bagaimana penanganan ketidakadilan dalam pemerintahan?
Setiap orang sudah memiliki tanggung jawab masing-masing untuk memustuskan agar bertindak jujur dan adil atau tidaknya sesuai hati nurani mereka.

4. Apa sajakah keadilan yang ada di Indonesia?
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945

5. Bagaimana , jika orang yang tidak bertanggung jawab memiliki wewenang ? 
Seperti kita tahu , bangsa Indonesia masih mementingkan asas  kekeluargaan sesungguhnya keadilan itu terwujud pada saat tiap orang menerima haknya sesuai apa yang diharuskan tanpa memikir jabatan atau profesi , sanak saudara ataupun jumlah uang.

6. Apakah sanksi jika seseorang merusak nama baik orang lain ?
Terkena sanksi pidana dan denda terkait pasal pencemaran nama baik dalam undang – undang yaitu pada pasal 27 ayat 3 undang-undang ITE.

7. Berikan contoh penyalahgunaan aktiva !
Korupsi pencurian tanpa memerhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu. 

8. Apakah ciri kecurangan dan apa yang dapat dipelajari ?
Adanya ketidakadilan  dalam suatu situasi atau keadaaan dimana seseorang yang melakukan kecurangan lebih mementingkan diri sendiri demi mencapai suatu keuntungan pribadi.

9. Jika melarang seseorang dalam berargumentasi termasuk dalam apa ?
Ketidakadilan dalam suatu forum karena kebebasan berargumentasi seseorang yang merupkan haknya itu tidak dihargai dalam diskusi

10. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kejujuran dan hakikat kejujuran ?
Jawab :
Kejujuran adalah apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada.Kejujuran itu ada pada ucapan,juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada isi hatinya.
Pada hakekatnya kejujuran atau jujur dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa

11. Apa yang dimaksud dengan kecurangan dan sebab-sebab orang melakukan kecurangan ?
Jawab :
Kecurangan dilakukan oleh orang itu disebabkan karena beberapa faktor misalnya :
- Keinginan dalam menggapai sesuatu namun sulit baginya
- Memaksakan diri dalam melakukan suatu hal

12. Apakah hakikat dari pemulihan nama baik ?
Jawab :
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Setiap orang pasti akan menjaga nama baiknya agar lebih dihargai oleh orang lain.
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya atau bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik.

13. Apa yang dimaksud dengan pembalasan ? Apa sebab-sebab orang melakukan pembalasan?
Berikan contoh!
Jawab :
Pembalasan merupakan suatu reaksi atau sikap yang ditunjukkan akibat perbuatan orang lain.
Sebab - sebab orang melakukan pembalasan pada dasarnya setiap hal yang dilakukan pasti akan ada timbal baliknya,sekecil apapun kita melakukan kebaikan pasti akan dibalas begitu juga sebaliknya.
Contohnya, apabila anda melakukan perbuatan yang merugikan untuk orang lain pasti cepat atau lambat suatu hal yang merugikan akan datang kepada anda,namun apabila anda melakukan hal yang menyenangkan atau membuat orang bahagia pasti anda akan merasakan hal yang menyenangkan nanti.

14. Apakah yang dimaksud dengan keadilan? apa makna dari keadilan?
keadilan berasal dari kata adil. secara umum keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang ataupun memperlakukan seseorang atau pihak lain sesuai dengan haknya.

Senin, 24 November 2014

Manusia Dan Keadilan

A. Pengertian Keadilan


Keadilan merupakan suatu hal yang abstrak, bagaimana mewujudkan suatu keadilan jika tidak mengetahui apa arti keadilan. Untuk itu perlu dirumuskan definisi yang paling tidak mendekati dan dapat memberi gambaran apa arti keadilan. Definisi mengenai keadilan sangat beragam, dapat ditunjukkan dari berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para pakar di bidang hukum yang memberikan definisi berbeda-beda mengenai keadilan.
1. Keadilan menurut Aristoteles (filsuf yang termasyur) dalam tulisannya Retoricamembedakan keadilan dalam dua macam :

§  Keadilan distributif atau justitia distributiva; Keadilan distributif adalah suatu keadilan yang memberikan kepada setiap orang didasarkan atas jasa-jasanya atau pembagian menurut haknya masing-masing. Keadilan distributif berperan dalam hubungan antara masyarakat dengan perorangan.
§  Keadilan kumulatif atau justitia cummulativa; Keadilan kumulatif adalah suatu keadilan yang diterima oleh masing-masing anggota tanpa mempedulikan jasa masing-masing. Keadilan ini didasarkan pada transaksi (sunallagamata) baik yang sukarela atau tidak. Keadilan ini terjadi pada lapangan hukum perdata, misalnya dalam perjanjian tukar-menukar.

2. Keadilan menurut Thomas Aquinas (filsuf hukum alam), membedakan keadilan dalam dua kelompok :
§  Keadilan umum (justitia generalis); Keadilan umum adalah keadilan menururt kehendak undang-undang, yang harus ditunaikan demi kepentingan umum.
§  Keadilan khusus; Keadilan khusus adalah keadilan atas dasar kesamaan atau proporsionalitas. Keadilan ini debedakan menjadi tiga kelompok yaitu :

1.   Keadilan distributif (justitia distributiva) adalah keadilan yang secara proporsional yang diterapkan dalam lapangan hukum publik secara umum.
2.   Keadilan komutatif (justitia cummulativa) adalah keadilan dengan mempersamakan antara prestasi dengan kontraprestasi.
3.   Keadilan vindikativ (justitia vindicativa) adalah keadilan dalam hal menjatuhkan hukuman atau ganti kerugian dalam tindak pidana. Seseorang dianggap adil apabila ia dipidana badan atau denda sesuai dengan besarnya hukuman yang telah ditentukan atas tindak pidana yang dilakukannya.
3. Keadilan menurut Notohamidjojo (1973: 12), yaitu :
§  Keadilan keratif (iustitia creativa); Keadilan keratif adalah keadilan yang memberikan kepada setiap orang untuk bebas menciptakan sesuatu sesuai dengan daya kreativitasnya.
§  Keadilan protektif (iustitia protectiva); Keadilan protektif adalah keadilan yang memberikan pengayoman kepada setiap orang, yaitu perlindungan yang diperlukan dalam masyarakat.

4. Keadilan menurut John Raws (Priyono, 1993: 35), adalah ukuran yang harus diberikan untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan bersama. Ada tiga prinsip keadilan yaitu : (1) kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya, (2) perbedaan, (3) persamaan yang adil atas kesempatan 8. Pada kenyataannya, ketiga prinsip itu tidak dapat diwujudkan secara bersama-sama karena dapat terjadi prinsip yang satu berbenturan dengan prinsip yang lain. John Raws memprioritaskan bahwa prinsip kebebasan yang sama yang sebesar-besarnya secara leksikal berlaku terlebih dahulu dari pada prinsip kedua dan ketiga.

5. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5 9, serta UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum. Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi, EKPOLESOSBUDHANKAM. Untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

6. Keadilan menurut  Ibnu Taymiyyah (661-728 H) adalah memberikan sesuatu kepada setiap anggota masyarakat sesuai dengan haknya yang harus diperolehnya tanpa diminta; tidak berat sebelah atau tidak memihak kepada salah satu pihak; mengetahui hak dan kewajiban, mengerti mana yang benar dan mana yang salah, bertindak jujur dan tetap menurut peraturan yang telah ditetapkan. Keadilan merupakan nilai-nilai kemanusiaan yang asasi dan menjadi pilar bagi berbagai aspek kehidupan, baik individual, keluarga, dan masyarakat. Keadilan tidak hanya menjadi idaman setiap insan bahkan kitab suci umat Islam menjadikan keadilan sebagai tujuan risalah samawi.
Demikianlah beberapa rangkuman pengertian “keadilan” dari berbagai ahli. Semoga bermanfaat bagi siapa saja yang sedang mencari dan memahami arti “keadilan”.

B. Makna Keadilan

Keadilan adalah memberikan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Socrates mengatakan bahwa keadilan tercapai apabila pemerintah mempraktekkan ketentuan hukum atau melaksanakan tugasnya dan rakyat merasakannya.
Plato menilai tercapainya keadilan apabila setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasar yang dianggap cocok bagi orang tersebut, sedangkan tindakan manusia dipandang layak apabila pihak yang sama mendapatkan bagian sama (Aristoteles) Hak merupakan wewenang untuk memiliki, meninggalkan, atau menuntut sesuatu. Materi hak menyangkut individu, namun hak bukan milik perseorangan. Hak seseorang terkait dengan hak orang lain.
Disamping hak, seorang individu juga memiliki berbagai kewajiban, yakni kewajiban terhadap Allah, masyarakat dan diri sendiri. Kewajiban terhadap Allah diwujudkan dalam bentuk memuja dan mengabdi, kewajiban terhadap masyarakat dengan menolong orang lain, sedangkan kewajiban terhadap diri sendiri diwujudkan dengan melakukan perbuatan yang baik.
Ada berbagai macam bentuk keadilan, diantaranya adalah keadilan moral, keadilan distributif, keadilan komutatif dan keadilan sosial. Penjelasannya kurang lebih sebagai berikut :
Keadilan moral terwujud bila setiap orang melakukan fungsi menurut kemampuannya. Keadilan tercipta apabila seorang tentara menjalankan fungsinya sebagai petugas pertahanan, bukan sebagai pebisnis.
Keadilan distributif terlaksana apabila hal-hal sama diperlakukan secara sama. Keadilan distributif dapat digambarkanketika memberikan hadiah kepada karyawan. Karyawan yang bekerja 10 tahun akan diberikan hadiah sebesar Rp 4.000.000,- sedangkan bagi yang bekerja 5 tahun hanya sebesar Rp 2.000.000,-
Keadilan komutatif merupakan keadilan yang bertujuan memelihara ketertiban atau kesejahteraan. Seorang pekerja yang bekerja giat dan berprestasi sudah sepantasnya diberi penghargaan, sebaliknya pekerja yang banyak melakukan pelanggaran diberikan hukuman yang setimpal.
Keadilan sosial tercipta apabila setiap orang mendapat perlakuan yang adil di bidang hukum, politik, ekonomi dan budaya serta kemakmuran dapat dinikmati secara merata.
Setiap manusia berhak diperlakukan adil dan berlaku adil dengan menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Orang yang menuntut hak, tapi lupa kewajiban, tindakannya pasti akan mengarah pada pemerasan, sebaliknya orang yang menjalankan kewajiban, tetapi lupa menuntut hak akan mudah diperbudak oleh orang lain
Keadilan merupakan budaya bangsa Indonesia. Sejak dahulu, manusia meminta keadilan kepada Allah dengan cara berdoa. Pada jaman kerajaan jawa tempo dulu ada budaya “pepe” yang dilakukan oleh rakyat yang meminta keadilan.
Keadilan diekspresikan dengan berbagai cara, misalnya membuat pepatah yang menunjukan adanya tuntutan terhadap perlakuan adil, misalnya pepatah “Raja adil raja disembah, raja lalim raja disanggah” Ada yang membuat karya seni yang menyuarakan keadilan, seperti seni musik, prosa dan puisi. Ada yang pula yang menuntut keadilan dengan cara berpuasa sampai mati atau sampai tuntutan keadilannya terpenuhi, menjahit mulut, membakar diri dan sebagainya. 

C. Contoh Keadilan

keadilan,sering kali kita mendengar istilah ini dari masyarakat di negeri ini terutama bagi mereka para kaum marjinal yang terpinggirkan.banyak dari mereka yang masih menuntut keadilan akan kedamaian di negeri yang tekenal dengan keramah tamahannya ini dan lagi masih banyak juga masyarakat yang menuntut menuntut keadilan akan penegakan hukum yang berlaku di negeri ini.seperti yang kita telah rasakan bahwa keadilan di negeri ini sering kali tidak berpihak kepada masyarakat miskin melainkan lebih mementingkan kaum atas yboleh memberikang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk membeli hukum dan instansi-instansinya.jika kita boleh bertanya mengapa hanya kaum menengah keatas yang selalu dipentingkan dan mendapatkan keadilan itu?maka jawaban tersebutu akan lebih tepat jika dijawab seperti ini"hukum di indonesia hanya berdasarkan kepada "KUHP" yaitu (keluarkan uang habis perkara) inilah potret negeri yang mengatas namakan dirinya negara hukum ternyata keadilan saja masih belum bisa dirasakan oleh semua lapisan dan elemen masyarakat.apa jadinya bila negara ini terus menerus mempunyai tradisi budaya hukum yang buruk mau dibawa kemana rasa keadilan bagi rakyat miskin.

sebagai contoh misalnya seorang maling biji coklat yang hanya mencuri mungkin cuma sekali dan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena masalah ekonomi dan kesenjanagan sosial yang di hadapinya harus merasakan hukuman yang berat atau kurungan walaupun hanya 3-5 bulan tetapi rasanya tidak adil sekali ketika kita melihat seorang mafia kasus seperti gayus tambunan yang kasusnya berat dan banyak merugikan masyarakat terutama masyarakat menengah kebawah,dia memang sama juga seperti maling biji coklat sama-sama mendapat hukuman tetapi apakah proses yang dilakukan terhadap si maling dan gayus itu melaui proses yang sama?tentu tidak,mungkin karena kasus gayus tersebut merugikan negara hingga triliunan jadi harus memalui proses-proses terlebih dahulu,tetapi hukuman yang didapatkannya tidak setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadapa negara sedangkan si maling biji coklat dia harus menerima resiko hukuman yang berat juga walaupun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya,apakah anda menyadari kalau seorang gayus melaukan korupsi untuk kebutuhan hidup juga seperti si maling biji coklat?tentu kitabisa menilainya sendiri.

kesimpulannya dalam contoh kasus keadilan ini masih banyak sikap tebang pilih dalam prakteknya tidak seperti apa yang dibicarakan oleh mereka yang duduk di gedung DPR dan MPR sana yang selalu sibuk merevisi undang-undang hukum tetapu percuma saja bila sistem yang ada tidak berjalan sesuai apa yang telah direncanakan.

D. Hubungan Keadilan Sosial Yang Ada Dalam Pancasila

Adil mempunyai bobot yang lebih berat dibandingkan dengan makmur dan sentosa. Rakyat bisa tahan dengan ketidak makmuran, akan tetapi rakyat tidak akan tahan dengan ketidak adilan. Apabila keadilan sudah ditegakkan, maka kemakmuran hanya masalah waktu, dan sentosa/kesejahteraan pasti akan menyusul. Akan tetapi jika kemakmuran yang didahulukan, maka keadilan belum tentu akan tercapai, bahkan bisa menjadi semakin jauh. Kemakmuran tanpa keadilan adalah kemakmuran semu, yang pada akhirnya akan menjadi suatu keruntuhan.

Keadilan harus menjadi syarat dan tolok ukur keberhasilan dari seluruh produk kenegaraan. Sosial di sini bukanlah berarti faham sosialisme, tetapi sosial berarti rakyat banyak. Keadilan sosial di sini berarti suatu hirarki, bahwa keadilan untuk rakyat banyak adalah lebih penting dibandingkan keadilan untuk kelompok tertentu, apalagi individu tertentu. Tentu saja dengan tetap memegang teguh prinsip-prinsip keadilan.

Hal di atas juga berlaku untuk kemakmuran, bahwa kemakmuran rakyat banyak harus lebih didahulukan dibandingkan dengan kemakmuran kelompok tertentu, atau individu tertentu. Dan kesejahteraan rakyat banyak harus diutamakan dibandingkan dengan kesejahteraan untuk kelompok tertentu, atau individu tertentu.

Dalam pelaksanaannya, pemahaman arti sosial tetap tidak boleh mengabaikan kata keadilan yang berada di depannya. Dalam arti, keadilan tetap harus dijunjung tinggi, misalnya dalam hal keseimbangan antara hak dan kewajiban. Seseorang yang bekerja lebih keras jelas berhak untuk mendapat hasil yang lebih banyak, jika tidak, maka keadilan tidaklah ditegakkan. Sosial tanpa keadilan akan menjadi penghambat kemajuan.

"Seluruh Rakyat Indonesia" berarti keadilan sosial adalah berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia, dimanapun berada tanpa terkecuali. Bahwa tidak boleh ada diskriminasi keadilan terhadap siapapun juga. Tidak boleh ada diskriminasi yang merugikan individu atau kelompok tertentu, meskipun kelompok tersebut minoritas. Juga tidak boleh ada diskriminasi yang menguntungkan pihak tertentu, sepenting apapun pihak tersebut. Dan pembolehan diskriminasi dalam bentuk apapun harus dilarang, karena akan menjadi preseden buruk yang dapat berlanjut ke penyelewengan dan pembelokan lebih jauh.

Diskriminasi akan memicu perpecahan di masyarakat, yang bisa menggerus nilai-nilai luhur yang sudah dimiliki rakyat Indonesia sejak dahulu seperti: kekeluargaan, gotong royong, empati, menghargai orang lain, sopan santun, pola hidup sederhana, menjaga lingkungan demi kepentingan umum, dst.

E. 5 Wujud Keadilan Sosial Dalam Perbuatan Dan Sikap

1. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial tersebut, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yaitu : Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan.
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

F. 8 Jalur Pemerataan Asas Keadilan Sosial

Asas yang menuju dan terciptanya keadilan sosial itu akan dituangkan ke dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui 8 jalur pemerataan, yaitu :

1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2. Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

G. Macam-macam Keadilan

Keadilan menurut Aristoteles yaitu kelayakan dalam tindakan manusia. serta Kelayakan diartikan sebagai titik tengah diantara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelanggaran terhadap proposi tersebut berarti ketidakadilan.

Keadilan menurut Aristoteles :
1) Keadilan Distributif, keadilan yang berhubungan dengan distribusi jasa dan kemakmuran menurut kerja dan kemampuannya.
2) Keadilan komutatif, yaitu keadilan yang berhubungan dengan persamaan yang diterima oleh setiap orang tanpa melihat jasa-jasa perseorangan.

3) Keadilan kdrat alam, yaitu keadilan yang bersumber pada hukum kodrat alam.
4) Keadilan konvensional adalah keadilan yang mengikat warga negara karena keadilan itu didekritkan melalui kekuasaan.

Keadilan menurut Prof. Dr. Notonagoro SH, menambahkan adanya keadilan legalitas, yaitu keadilan hukum. Ada beberapa pendapat yangg lain, seperti di bawah ini :
- Menurut Socrates ,keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
- Menurut Kong Hu Cu, Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.

Macam-macam keadilan
1) Keadilan Komutatif (iustitia commutativa) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).
Contoh:
adil kalau si A harus membayar sejumlah uang kepada si B sejumlah yang mereka sepakati, sebab si B telah menerima barang yang ia pesan dari si A. Setiap orang memiliki hidup. Hidup adalah hak milik setiap orang,maka menghilangkan hidup orang lain adalah perbuatan melanggar hak dan tidak adil.


2) Keadilan Distributif (iustitia distributiva) yaitu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau kebutuhan.
Contoh:
adil kalau si A mendapatkan promosi untuk menduduki jabatan tertentu sesuai dengan kinerjanya selama ini. tidak adil kalau seorang pejabat tinggi yang koruptor memperoleh penghargaan dari presiden.

3) Keadilan legal (iustitia Legalis), yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang (obyeknya tata masyarakat) yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama (bonum Commune).
Contoh:
adil kalau semua pengendara mentaati rambu-rambu lalulintas. adil bila Polisi lalu lintas menertibkan semua pengguna jalan sesuai UU yang berlaku.


4) Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran atau kejahatannya.
Contoh:
adil kalau si A dihukum di Nusa Kambangan karena kejahatan korupsinya sangat besar.
tidak adil kalau koruptor hukumannya ringan sementara pencuri sebuah semangka dihukum berat.

5) Keadilan kreatif (iustitia creativa) adalah keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.
Contoh:
adil kalau seorang penyair diberikan kebebasan untuk menulis, bersyair sesuai denga kreatifitasnya. tidak adil kalau seorang penyair ditangkap aparat hanya karena syairnya berisi keritikan terhadap pemerintah.

6) Keadilan protektif (iustitia protectiva) adalah keadilan yang memberikan perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak lain.

7) Keadilan Sosial Menurut Franz Magnis Suseno, keadilan sosial adalah keadilan yang pelaksanaannyatergantung dari struktur proses eknomi, politik, sosial, budaya dan ideologis dalam masyarakat. Maka struktur sosial adalah hal pokok dalam mewujudkan keadilan sosial. Keadilan sosial tidak hanya menyangkut upaya penegakan keadilan-keadilan tersebut melainkan masalah kepatutan dan pemenuhan kebutuhan hidup yang wajar bagi masyarakat.

H. Pengertian Kejujuran

Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Bagi yang telah mengenal kata jujur mungkin sudah tahu apa itu arti atau makna dari kata jujur tersebut. Namun masih banyak yang tidak tahu sama sekali dan ada juga hanya tahu maknanya secara samar-samar. Berikut saya akan mencoba memberikan pemahaman sebatas mampu saya tetang makna dari kata jujur ini.
Kata jujur adalah kata yang digunakan untuk menyatakan sikap seseorang. Bila seseorang berhadapan dengan suatu atau fenomena maka seseorang itu akan memperoleh gambaran tentang sesuatu atau fenomena tersebut. Bila seseorang itu menceritakan informasi tentang gambaran tersebut kepada orang lain tanpa ada “perobahan” (sesuai dengan realitasnya ) maka sikap yang seperti itulah yang disebut dengan jujur.

Sesuatu atau fenomena yang dihadapi tentu saja apa yang ada pada diri sendiri atau di luar diri sendri. Misalnya keadaan atau kondisi tubuh, pekerjaan yang telah atau sedang serta yang akan dilakukan. Sesuatu yang teramati juga dapat mengenai benda, sifat dari benda tersebut atau bentuk maupun model. Fenomena yang teramati boleh saja yang berupa suatu peristiwa, tata hubungan sesuatu dengan lainnya. Secara sederhana dapat dikatakan apa saja yang ada dan apa saja yang terjadi
Perlu juga diketahui bahwa ada juga seseorang memberikan berita atau informasi sebelum terjadinya peristiwa atau fenomena. Misalnya sesorang mengatakan dia akan hadir dalam pertemuan di sebuah gedung bulan depan. Kalau memang dia hadir pada waktu dan tempat yang telah di sampaikannya itu maka seseorang itu bersikap jujur. Dengan kata lain jujur juga berkaitan dengan janji. Disini jujur berarti mencocokan atau menyesuaikan ungkapan (informasi) yang disampaikan dengan realisasi (fenomena). Mungkin kita pernah melihat atau memperhatikan Tukang bekerja. Dia bekerja berdasarkan sebuah pedoman kerja. Dalam pedoman kerja (tertulis atau tidak) ada ketentuan sebuah perbandingan yakni 3 : 5. Tapi dalam pelaksanaan kerja Tukang tersebut tidak mengikuti angka perbandingan itu, dia membuat perbandingan yang lain yakni 3 : 6, Peristiwa ini jelas memperlihatkan si Tukang tidak mengikuti ketentuan yang ada dalam pedoman kerja. Dengan demikian berarti si Tukang tidak bersikap jujur. Dalam kasus ini sang Tukang tidak berusaha menyesuaikan informasi yang ada dengan fenomena (tindakan yang dilaksanakan ).

Kejujuran juga bersangkutan dengan pengakuan. Dalam hal ini kita ambil contoh , orang Eropa membuat pernyataan atau menyampaikan informasi, bahwa ….orang pertama sekali yang sampai ke Benua Amerika adalah Cristofer Colombus…Padahal menurut sejarah yang berkembang, sebelum Colombus mendarat di Benua Amerika telah sampai kesana armada Laksmana Cheng ho. Artinya apa, tidak ada pengakuan. Dalam hal ini kita juga melihat persoalan kesesuaian antara fenomena (realitas) dengan informasi yang disampaikan. Jadi dari uraian di atas dapat diambil semacam rumusan, bahwa apa yang disebut dengan jujur adalah sebuah sikap yang selalu berupaya menyesuaikan atau mencocokan antara Informasi dengan fenomena. Dalam agama Islam sikap seperti inilah yang dinamakan shiddiq. Makanya jujur itu ber-nilai tak terhingga.

I. Hakekat Kejujuran

Seorang muslim adalah orang yang jujur, mencintai kebenaran dan senantiasa menetapi kebenaran, lahir maupun batin, di dalam berkata dan berbuat, karena kebenararn itu menunjukkan kepada kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan kepada surga, sedangkan surga itu puncak citi-cita tertinggi seorang muslim dan angan-anganya yang terjauh.Sedangkan kedustaan menunjukkan ke neraka,dan neraka itu seburuk-buruk tempat yang ditakuti setiap muslim dan menjaga diri darinya.
Seorang muslim memandang kejujuran bukan sekedar akhlak yang utama saja yang wajib dilakukan tanpa lainnya,akan tetapi ia memandangnya lebih jauh daripada itu, ia berpendapat bahwa kejujuran adalah penyempurna imannya, penyempurna islamnya, sebab Allah k yang memerintahkan demikian, seraya memuji hamba yang menyandang sifat ini.
Sebagaimana Rasulullah `menganjurkan dan mengajak kepadanya. Allah berfirman di dalam memerintahkan kejujuran,
Hai orang-orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah,dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”(At Taubah 119).
Dia memuji orang-orang yang bersifat jujur,”Orang-orang yang membuktikan janjinya kepada Allah.”(Al Ahzab 23).”Orang laki-laki yang jujur dan perempuan yang jujur.”(Al ahzab 35),”Dan orang-orang yang membawa kebenaran (muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.”(Az Zumar 33).

Rasulullah ` bersabda,
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِدْقَ يَهْدِي إِلَى الْبِرِّ,وَإِنَََّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ ,وَمَا يَزَالُ الرَجُلُ يَصْدُقُويَتَحَرَّى حَتَّى يُكْتَبُ عِنْدَ اللهِ صِدِيْقاً , وَإِيَاكُمْ وَالكَذِبَ فَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُوْرِ ,وَإِنَّ الفُجُوْرِيَهْدِي إِلَى النَّارِ,وَمَا يَزَالُ الرَجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبُ عِنْدَ اللهِ كَذَّاباً.
”Hendaklah kanu bersikap jujur,sebab sesungguhnya kejujuran itu menunjukan kepada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan itu menunjukkan kepada surga,tidak henti-hebtinya seseorang berlaku jujur dan memilih kejujuran sampai dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur.Hindarilah dusta karena dusta itu sungguh menunjukkan kepada perbuatan dosa dan perbuatan dosa menunjukkan ke neraka.Dan seseorang  tidak henti-hentinya berdusta dan memilih dusta sehingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.’(HR Muslim)

HAKIKAT DAN TINGKATAN KEJUJURAN

Bisyr al Hafy berkata, “Barangsiapa bermuamalah dengan Allah secara jujur, maka orang-orang akan merasa enggan padanya.
Ketahuilah bahwa istilah jujur bisa berlaku untuk beberapa makna,di antaranya ;
·         Jujur dalam perkataan.Setiap orang harus menjaga perkataannya,tidak berkata kecuali yang benar dan secara jujur.Jujur dalam perkataan merupakan jenis jujur yang paling terkenal dan jelas.Dia harus menghindari perkataan yang dibuat-buat,karena hal itu termasuk jenis dusta,kecuali jika ada keperluan yang mendorongnya berbuat begitu dan dalam kondisi tertentu yang bisa mendatangkan maslahat.Jika Nabi hendak pergi ke suatu peperangan,maka beliau menciptakan move selain peperangan itu agar musuh tidak mendengar kabar sehingga mereka bisa bersiap-siap .
·         Jujur dalam niat dan kehendak.Hal ini dikembalikan kepada ikhlas.Jika amalannya ternodai bagian-bagian nafsu,maka gugurlah kejujuran niatnya dan pelakunya bisa di kategorikan orang yang berdusta seperti yang disebutkan dalam hadits tentang tiga orang,yaitu;orang berilmu,pembaca Al Quran dan mujahid.Pembaca Al Quran berkata,’’Aku sudah membaca al quran sampai akhir ‘’.Dustanya terletak pada kehendak dan niatnya,bukan pada bacaannya.begitu pula yang terjadi pada dua orang lainnya,
·         Jujur dalam hasrat dan pemenuhan hasrat itu.Contoh yang pertama seperti berucap’’Jika Allah menganugerahkan harta benda kepadaku,maka aku akan menshadaqahkan semuanya’’,Boleh jadi hasrat ini jujur dan boleh jadi ada keraguan di dalamnya.Contoh yang kedua,seperti jujur dalam hasrat an berjanji di dalam diri sendiri.Sampai disini tidak ada yang sulit dan berat.Hanya saja hal ini perlu dibuktikan jika benar-benar terjadi,apakah hasrat itu benar ataukah justru dia dikuasai nafsu. Karena itu Allah berfirman,
‘’Di antara orann -orang mukmi itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah, maka diantara mereka ada yang gugur , dan diantara mereka ada (pula) yang menuggu-nunggu dan mereka tidak sedikitpun tidak merubah (janjinya).”(Al Ahzab; 23).
‘’Dan di antara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah,’’Sesungguhnya jika Allah memberikan sebagian karuniaNya kepada kami,pastilah kami akan bersedekah dan pastilah kami termasuk orang-orang yang shalih’.Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebagian dari karuniaNya mereka kikir dengan karunia itu dan berpaling dan mereka memanglah orang-orang yang selalu membelakangi (kebenaran).Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah,karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepadaNya dan (juga)karena mereka selalu berdusta,’’(At Taubah;75-77).

·         Jujur dalam amal perbuatan.Artinya harus menyelaraskan antara yang tersembunyi dan yang tampak, agar amalan-amalannya yang zhahir tidak terlalu menampakkan kekusyu’an atau sejenisnya,dengan mengalahkan apa yang ada didalam hatinya.Tapi untuk batin harus kebalikannya.Mutharif berkata,’’Jika apa yang tersembunyi di dalam hati seseorang selaras daengan apa yang tampak,maka Allah berfirman ‘’Inilah hambaKu yang sebenarnya.”
·         Jujur dalam merealisasikan perintah agama. Ini merupakan derajat jujur yang paling tinggi, seperti jujur dalam rasa takut, mengharap, zuhud, riddha, cinta, tawakal, dan lain-lainnya. Semua masalah ini memiliki prinsip-prinsip yang menjadi dasar di gunakannya beerbagai istilah tersebut, yang juga mepunyai tujuan dan hakikat. Orang yang jujur dan mencari hakikat, tentu akan mendapat hakikat itu.

” Bukanlah menghadapkan wajah kalian kearah timur dan barat itu suatu kebaikan, akan tetapi sesungguhnya kebaikan itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang- orang yang meminta-minta, memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, dan orag-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-ornag yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yag bertaqwa.” (Al Baqarah: 177)
” Sesungguhya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian mereka tidak radu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka di jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.” (Al H ujurat: 15).

J. Pengertian Kecurangan

Pengertian Fraud (Kecurangan)
Definisi Fraud (Ing) menurut Black Law Dictionary adalah :
1. A knowing misrepresentation of the truth or concealment of a material fact to induce another to act to his or her detriment; is usual a tort, but in some cases (esp. when the conduct is willful) it may be a crime, 2. A misrepresentation made recklessly without belief in its truth to induce another person to act, 3. A tort arising from knowing misrepresentation, concealment of material fact, or reckless misrepresentation made to induce another to act to his or her detriment. Yang diterjemahkan (tidak resmi), kecurangan adalah :

1. Kesengajaan atas salah pernyataan terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikannya, biasanya merupakan kesalahan namun dalam beberapa kasus (khususnya dilakukan secara disengaja) memungkinkan merupakan suatu kejahatan;
2. penyajian yang salah/keliru (salah pernyataan) yang secara ceroboh/tanpa perhitungan dan tanpa dapat dipercaya kebenarannya berakibat
dapat mempengaruhi atau menyebabkan orang lain bertindak atau berbuat;
3. Suatu kerugian yang timbul sebagai akibat diketahui keterangan atau penyajian yang salah (salah pernyataan), penyembunyian fakta material, atau penyajian yang ceroboh/tanpa perhitungan yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat atau bertindak yang merugikannya.
Menurut Kamus Hukum, mengartikan Fraud (Ing) = Fraude (Bld) sebagai
kecurangan = Frauderen/verduisteren (Bld) : menggelapkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 278 KUHP, Pasal 268 KUHPer. Sedangkan dalam Wikipedia (en.wikipedia.org), memberikan definisi Fraud sebagai berikut:
a fraud is a deception made for personal gain or to damage another individual. In criminal law, fraud is the crime or offense of deliberately deceiving another in order to damage them – usually, to obtain property or services unjustly. Fraud can be accomplished through the aid of forged objects. In the criminal law of common law jurisdictions it may be called “theft by deception,” “larceny by trick,” “larceny by fraud and deception” or something similar.
Yang diterjemahkan (tidak resmi) sebagai berikut:

Kecurangan merupakan penipuan yang dibuat untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau untuk merugikan orang lain. Dalam hukum pidana, kecurangan adalah kejahatan atau pelanggaran yang dengan sengaja menipu orang lain dengan maksud untuk merugikan mereka, biasanya untuk memiliki sesuatu/harta benda atau jasa ataupun keuntungan dengan cara tidak adil/curang. Kecurangan dapat mahir melalui pemalsuan terhadap
barang atau benda. Dalam hukum pidana secara umum disebut dengan “pencurian dengan penipuan”, “pencurian dengan tipu daya/muslihat”, “pencurian dengan penggelapan dan penipuan” atau hal serupa lainnya.
Ada pula yang mendefinisikan Fraud sebagai suatu tindak kesengajaan untuk
menggunakan sumber daya perusahaan secara tidak wajar dan salah menyajikan fakta untuk memperoleh keuntungan pribadi. Dalam bahasa yang lebih sederhana, fraud adalah penipuan yang disengaja. Hal ini termasuk berbohong, menipu, menggelapkan dan mencuri. Yang dimaksud dengan penggelapan disini adalah merubah asset/kekayaan perusahaan yang dipercayakan kepadanya secara tidak wajar untuk kepentingan dirinya. Dengan demikian perbuatan yang dilakukannya adalah untuk menyembunyikan, menutupi atau dengan cara tidak jujur lainnya melibatkan atau meniadakan suatu perbuatan atau membuat pernyataan yang salah dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dibidang keuangan atau keuntungan lainnya atau meniadakan suatu kewajiban bagi dirinya dan mengabaikan
hak orang lain.

K. Sebab Orang Melakukan Kecurangan

Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu :
1. Aspek ekonomi
2. Aspek kebudayaan
3. Aspek peradaban
4. Aspek teknik.

Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Lawan buruk sudah tentu baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia seakan-akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku, karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya. Namun, sukarlah untuk mengajukan ukuran penilaian mengenai hal yang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan ada lawannya, pada tingkah laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yana baik, kalau tidak baik tentu buruk.

Dalam wikipedia, Kecurangan merupakan penipuan yang dibuat untuk mendapatkan keuntungan pribadi atau untuk merugikan orang lain. Dalam hukum pidana, kecurangan adalah kejahatan atau pelanggaran yang dengan sengaja menipu orang lain dengan maksud untuk merugikan mereka, biasanya untuk memiliki sesuatu/harta benda atau jasa ataupun keuntungan dengan cara tidak adil/curang. Kecurangan dapat mahir melalui pemalsuan terhadap barang atau benda. Dalam hukum pidana secara umum disebut dengan “pencurian dengan penipuan”, “pencurian dengan tipu daya/muslihat”, “pencurian dengan penggelapan dan penipuan” atau hal serupa lainnya.
Dalam pengertian lain, kecurangan memiliki poin-poin yaitu :

Kesengajaan atas salah pernyataan terhadap suatu kebenaran atau keadaan yang disembunyikan dari sebuah fakta material yang dapat mempengaruhi orang lain untuk melakukan perbuatan atau tindakan yang merugikannya, biasanya merupakan kesalahan namun dalam beberapa kasus (khususnya dilakukan secara disengaja) memungkinkan merupakan suatu kejahatan;
penyajian yang salah/keliru (salah pernyataan) yang secara ceroboh/tanpa perhitungan dan tanpa dapat dipercaya kebenarannya berakibat dapat mempengaruhi atau menyebabkan orang lain bertindak atau berbuat;
Suatu kerugian yang timbul sebagai akibat diketahui keterangan atau penyajian yang salah (salah pernyataan), penyembunyian fakta material, atau penyajian yang ceroboh/tanpa perhitungan yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat atau bertindak yang merugikannya.

Unsur-unsur kecurangan
Dari beberapa definisi atau pengertian Fraud (Kecurangan) di atas, maka tergambarkan bahwa yang dimaksud dengan kecurangan (fraud) adalah sangat luas dan dapat dilihat pada beberapa kategori kecurangan. Namun secara umum, unsur-unsur dari kecurangan (keseluruhan unsur harus ada, jika ada yang tidak ada maka dianggap kecurangan tidak terjadi) adalah:

· harus terdapat salah pernyataan (misrepresentation)
· dari suatu masa lampau (past) atau sekarang (present)
· fakta bersifat material (material fact)
· dilakukan secara sengaja atau tanpa perhitungan (make knowingly or recklessly)
· dengan maksud (intent) untuk menyebabkan suatu pihak beraksi
· pihak yang dirugikan harus beraksi (acted) terhadap salah pernyataan tersebut
· yang merugikannya (detriment)

L. Macam-macam Perhitungan Dan Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa
perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, dan tingkah laku yang seimbang. Pembalasan Frontal dengan melakukan serangan langsung seperti kata-kata kasar bahkan perlawanan fisik Perhitungan di muka hukum dengan menaaati peraturan bersaing dimuka hukum antara yang dilaporkan dan pihak pelapor.

M. Pengertian Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf.

Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk Hakekat Nama Baik.

Pada hakikatnya pemulihan nama baik itu adalah kesadaran yang disadari oleh manusia karena dia melakukan kesalahan di dalam hidupnya, bahwa perbuatan yang dia lakukan tersebut tidak sesuai dengan norma – norma atau aturan – aturan yang ada di negeri ini, selain itu perbuatan yang menyebabkan hilangnya nama baik seseorang adalah karena perbuatan yang mereka lakukan itu tidak sesuai dengan aklakul karimah (akhlak yang baik menurut sifat – sifat Rasulullah SAW).

N. Hakekat Pemulihan Nama Baik

Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “Daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “Jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik” Ada pula pesan orang tua “Jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kamu anggap tidak baik!” Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubunganya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau bisa dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatan – perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.

Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodratnya manusia, yaitu:
a) Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.
b) Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.
Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang telah diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak.

Akhlak berasal dari bahasa Arab akhlaq bentuk jamak dari khuluq dan dari akar kata ahlaq yang berarti penciptaan. Oleh karena itu, tingkah laku dan perbuatan manusia harus disesuaikan dengan penciptanya sebagai manusia. /untuk itu, orang harus bertingkah laku dan berbuat sesuai dengan ahlak yang baik.
Ada tiga macam godaan, yaitu derajat/pangkat, harta dan wanita. Bila orang tidak dapat menguasai hawa nafsunya, maka ia akan terjerumus kejurang kenistaan, karena untuk memiliki derajat/pangkat,harta dan wanita itu dengan mempergunakan jarak yang tidak wajar. Jalan itu antara lain, fitnah, membohong, suap, mencuri, merampok dan menempuh semua jalan yang diharamkan.

Hawa nafsu dan angan-angan bagaikan sungai dan air. Hawa nafsu yang tak tersalurkan melalui sungai yang baik, yang benar, akan meluap kemana-mana yang akhirnya sangat berbahaya. Menjerumuskan manusia ke lumpur dosa.
Ada godaan halus, yang dalam bahasa jawa, adigang, adigung, adiguna, yaitu membanggakan kekuasaan, kebesarannya, dan kepandaiannya. Semua itu mengandung arti kesombongan.

Untuk memulihkan nama baik, manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir. Melainkan harus bertingkah laku sopan, ramah, berbuat budi darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh rasa kasih sayang, tanpa pamrih, Takwa kepada Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil, dan budi luhur selalu dipupuk.

Pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah pemulihan kepada kedudukan atau keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman mengatakan bahwa seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. Pengertian rehabilitasi dalam UU No. 14 Tahun 1970 adalah pemulihan hak seseorang dalam kemampuan atau posisi semula yang diberikan oleh pengadilan. Kemudian menurut Pasal 1 butir 22 KUHAP, rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alas an berdasarkan UU atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam UU ini. Rehabilitasi mengikuti ganti kerugian. Artinya praperadilan dilakukan karena permohonan ganti kerugian, karena aparat salah melakukan penangkapan, atau tidak sesuai dengan hukum dan sebagainya dan setelah itu (setelah praperadilannya dikabulkan oleh hakim) maka yang bersangkutan bisa meminta rehabilitasi agar nama baiknya dipulihkan kembali. Pihak-pihak yang berhak mengajukan rehabilitasi itu adalah pihak yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Misalnya seseorang diadili, kemudian diputuskan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, maka dia itu berhak memperoleh rehabilitasi atas pemulihan nama baiknya.
Perbedaan antara rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum. Artinya si pemohon rehabilitasi adalah tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan (ada campur tangan aparat) karena rehabilitasi itu adalah hak yang diberikan oleh KUHAP kepada tersangka atau terdakwa. Rehabilitasi lebih kepada hal yang tidak berhubungan dengan materi melainkan hanya menyangkut nama baik saja karena rehabilitasi adalah pemulihan hak seseorang hak atau kemampuan seseorang dalam posisi semula. Sementara pencemaran nama baik diatur dalam KUHP (mengenai pencemaran nama baik) adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Jadi tidak ada campur tangan aparat dalam hal upaya paksa. Permintaan rehabilitasi bisa diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya. Jadi ahli waris juga bisa mengajukan rehabilitasi. Begitu juga halnya dengan ganti kerugian.

O. Pengertian Tentang Pembalasan

Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial.

Dalam bergaul manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral, lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia
Oleh karena itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.

P. Penyebab & Contoh Pembalasan
Pembalasan terjadi karena adanya sesuatu kesalahpahaman atau tindakan yang seharusnya tidak dilakukan, maka antara satu kubu dengan kubu yang lain menimbulkan rasa dendam yang sama dengan perlakuan yang sejenis. Contoh cika mencuri uang adiknya, dan pada akhirnya kecurangan cika terbongkar oleh adiknya, maka adiknya akan membalas dengan balasan yang setimpal. Penyebab tejadinya pembalasan adalah karena terjadinya tingkat rasa balas dendam karena sakit hati yang terlalu tinggi, sehingga selalu teringat dan menyebabkan seseorang ingin melakukan pembalasan.

Contoh Pembalasan
Dalam suatu pekerjaan adanya rasa saling kecemburuan antar karyawan yang dimana hal itu secara tidak langsung mengambil objek yang di kerjakan, maka dari semua itu akan timbul di dalam dirinya yang hanya mementingkan objek itu sendiri, artinya suatu pembalasan terjadi karena adanya seorang yang memulai secara curang/licik, maka pihak yang bersangkutan akan memulai pembalasannya dari apa yang sudah di ambil.


Source:
http://jiwareformasi.blogspot.com/2012/06/pengertian-kecurangan.html

by http://haanifah.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-keadilan.html