Yang
namanya seniman, ada saja hal-hal luar biasa yang bisa dilahirkan dari
otak kanan mereka itu. Kali ini tentang seni lukis. Mungkin kita sudah
biasa melihat orang melukis di atas kertas, kanvas, tembok, telur,
bahkan sekarang makin komersil dengan merambah ke tas, baju jilbab, dan
sepatu. Orat-oretnya mulai dari pensil yang paling sederhana sampai
coreng-moreng dengan cat minyak dan sebangsanya itu.
Tapi melukis dengan pasir? Baru kali ini aku pernah liat ada orang yang menekuninya. Yang aku maksud tentu saja bukan coretan asal jadi di pasir pantai yang siapa pun bisa melakukannya. Tapi goresan tangan di atas pasir nan artistik sebagai tuangan imajinasi yang memukau. Itulah yang dilakukan Ksenia Simonova, si cantik dari Ukraina yang sempat menggemparkan dengan bakat melukisnyanya yang unik itu di Ukraina Got Talent.
Gadis yang baru berusia 24 tahun ini membuat penonton yang hadir di acara tersebut begitu terharu hingga beberapa dari mereka bahkan sampai meneteskan air mata. Ia membuat lukisan yang bernarasi tentang bagaimana Perang Dunia 2 telah merobek-robek kehidupan yang damai dan meninggalkan kekelaman yang penuh penderitaan bagi manusia. Tangan Miss Simonova bergerak dengan begitu lincah menaburkan dan menggores-gores butiran pasir di atas meja bercahaya, merangkai satu adegan ke adegan lainnya.
Biar ngga cuma membayangkan silakan saksikan pada video acara yang ditonton oleh dua juta orang ini. This is it:
Tapi melukis dengan pasir? Baru kali ini aku pernah liat ada orang yang menekuninya. Yang aku maksud tentu saja bukan coretan asal jadi di pasir pantai yang siapa pun bisa melakukannya. Tapi goresan tangan di atas pasir nan artistik sebagai tuangan imajinasi yang memukau. Itulah yang dilakukan Ksenia Simonova, si cantik dari Ukraina yang sempat menggemparkan dengan bakat melukisnyanya yang unik itu di Ukraina Got Talent.
Gadis yang baru berusia 24 tahun ini membuat penonton yang hadir di acara tersebut begitu terharu hingga beberapa dari mereka bahkan sampai meneteskan air mata. Ia membuat lukisan yang bernarasi tentang bagaimana Perang Dunia 2 telah merobek-robek kehidupan yang damai dan meninggalkan kekelaman yang penuh penderitaan bagi manusia. Tangan Miss Simonova bergerak dengan begitu lincah menaburkan dan menggores-gores butiran pasir di atas meja bercahaya, merangkai satu adegan ke adegan lainnya.
Biar ngga cuma membayangkan silakan saksikan pada video acara yang ditonton oleh dua juta orang ini. This is it:
Mulai
dari pertama kali liat video ini bahkan sampai sekarang pun aku masih
terkagum-kagum – jadi kangen melukis lagi……Tapi sayangnya lukisan pasir
ini tiap habis satu adegan langsung dihapus, jadi ngga bisa disimpan.
But still cool……..
Biar lebih afdol, ini dia garis besar kisah setiap adegan. Check it out:
1. Ia memulai cerita dengan menggambarkan sepasang kekasih yang duduk sambil berpegangan tangan dengan bahagia di bawah langit berbintang. Namun tiba-tiba langit dibelah dengan serangan pesawat perang dan adegan bahagia itu hancur.
2. Gambar selanjutnya menampilkan wajah seorang wanita yang menangis. Kemudian muncul sesosok bayi, dan wajah wanita itu tersenyum kembali - dengan sebatang lilin yang menyalakan harapan baru, sebelum perang kembali memporak-porandakan semuanya. Simonova menghamburkan pasir serupa chaos di tempat yang tadinya wajah si wanita berada. Setelah kehancuran itu, muncul wajah-wajah manusia yang penuh penderitaan, wajah-wajah kematian.
3. Setelah itu kembali ditampilkan wajah penuh harapan seorang wanita muda dengan sepucuk surat. Namun dengan cepat ia telah menjadi seorang janda tua, dengan wajah sedih dan penuh kerutan duka.
4. Gambar kemudian berganti menampilkan tugu seorang pejuang tak dikenal, dengan hanya segelintir orang yang peduli.
5. Adegan terakhir, muncul perlahan sosok ibu dan bocah laki-laki yang menatap jendela. Di luar jendela itu, seorang lelaki berdiri, menempelkan tangannya pada kaca jendela, mengucapkan selamat tinggal.
Biar lebih afdol, ini dia garis besar kisah setiap adegan. Check it out:
1. Ia memulai cerita dengan menggambarkan sepasang kekasih yang duduk sambil berpegangan tangan dengan bahagia di bawah langit berbintang. Namun tiba-tiba langit dibelah dengan serangan pesawat perang dan adegan bahagia itu hancur.
2. Gambar selanjutnya menampilkan wajah seorang wanita yang menangis. Kemudian muncul sesosok bayi, dan wajah wanita itu tersenyum kembali - dengan sebatang lilin yang menyalakan harapan baru, sebelum perang kembali memporak-porandakan semuanya. Simonova menghamburkan pasir serupa chaos di tempat yang tadinya wajah si wanita berada. Setelah kehancuran itu, muncul wajah-wajah manusia yang penuh penderitaan, wajah-wajah kematian.
3. Setelah itu kembali ditampilkan wajah penuh harapan seorang wanita muda dengan sepucuk surat. Namun dengan cepat ia telah menjadi seorang janda tua, dengan wajah sedih dan penuh kerutan duka.
4. Gambar kemudian berganti menampilkan tugu seorang pejuang tak dikenal, dengan hanya segelintir orang yang peduli.
5. Adegan terakhir, muncul perlahan sosok ibu dan bocah laki-laki yang menatap jendela. Di luar jendela itu, seorang lelaki berdiri, menempelkan tangannya pada kaca jendela, mengucapkan selamat tinggal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar