oleh Bara Sukaton
Bagi
kalian yang duduk di bangku SMA terutama pasti kalian pernah diajarkan
mengenai deret Volta pada pelajaran Kimia. Bagi yang belum pernah atau
sudah pernah tapi lupa , akan aku jelaskan tentang deret Volta dan cara menghapalnya. Mudah-mudahan kalian menjadi paham atau kembali paham :D.
Pengertian “Deret Volta” itu sendiri adalah
“Suatu urutan unsur-unsur logam yang berdasarkan potensial standarnya.”
Lalu bagaimana maksudnya itu?
Begini, setiap logam itu mempunyai sebuah nilai (potensial) tertentu
yang selalu sama yang diberikan oleh alam. Namun antara unsur logam yang
satu dengan yang lain berbeda nilainya.
Lalu bagaimana cara mengetahuinya?
Caranya nilai logam tersebut harus dibandingkan. Nilai yang dimaksud
disini adalah potensialnya. Untuk selanjutnya akan aku gunakan potensial
biar lebih ilmiah .
Dengan apa? Dengan elektroda standar.
Elektroda standar?
Elektroda standar adalah elektroda yang potensialnya sudah diketahui
sebelumnya, contoh elektroda standar Hidrogen mempunyai potensial 0
(nol) Volt.
Lalu elektroda standar itu diapain?
Misalnya kita memakai elektroda standar Hidrogen, maka elektroda
standar tersebut dihubungkan dengan logam yang akan diukur menggunakan
sebuah voltmeter. Nilai yang terbaca adalah nilai potensial standar dari
logam yang kita ukur!! Lihat cara merangkainya dibawah
Kalau penjelasan diatas sudah
dimengerti maka lanjut ke Alessandro Volta. Alessandro Volta kemudian
menyusun logam-logam tersebut berurutan dari yang potensialnya paling
kecil di sebelah kiri kemudian yang paling besar di sebelah kanan.
Lithium-Kalium-Barium-Calsium-Natrium-Magnesium-Aluminium-Mangan-Zinc-Cerium-Cadmium-Cobalt-Nickel-Stanum-Plumbum-(Hidrogen)-Cuprum-Hydrargyrum-Argentum-Platina-Aurum
singkatnya
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H)-Cu-Hg-Ag-Pt-Au
Urutan logam ini selain menunjukkan potensial yang naik dari kiri ke kanan juga menunjukkan bahwa logam-logam disebelah kiri lebih mudah bereaksi daripada logam sebelah kanan. Selain itu logam-logam tersebut dari kiri ke kanan makin mudah direduksi namun makin sulit dioksidasi. Sebaliknya, dari kanan ke kiri makin mudah untuk dioksidasi dan makin sulit untuk direduksi.
Urutan logam ini karena sering keluar di ujian makanya aku hapalkan, banyak sekali tipe-tipe hapalan untuk deret volta ini. Masing-masing memang punya cara sendiri untuk menghapal tergantung dari kecocokan hapalan tersebut dengan jiwa mereka . Sekedar berbagi ada beberapa tipe hapalan yang aku temui:
1. Tipe Mantra dari Alessandro Volta (Tipe hapalan dari penulis sendiri, murni dan sampai sekarang penulis masih menggunakannya)
Kabacana-megalmenzen-cerfecedco-nisnpeb-cuhagpetau
2. Tipe Camat (Ada beberapa versi namun ini menurut teman yang ada disebelahku sekarang karena dia masih menggunakannya)
Kalau bapak camat nanti meninggal, Minah zangan cari feri si cacad coalnya nisannya bikin di pabrik
3. Tipe Cukur tapi Bau (Ada nabi, ada cowok simpanan, dan ada yang sehabis cukur jadi bau) oleh Melnick
Lihat Kanan Banyak Calon Nabi Manggil Ali Minta iZin Cari FeNi Cowok Simpanan Prabu Habis
Cukur Hingga Agak bAu
4. Tipe Pembantu buat Cuci Harga Perak (Wow, harga perak bisa dicuci) oleh ZeroFour
Bli kaos baju clana namun mengapa Ali minta Zein cari fembantu cadangan coz nanti senin
pembantu harus bisa cuci harga perak platina emas
5. Tipe Magazine oleh togejiro2485
Lik bacana magazine,ali zaenal cari feconisin di pabrik Hidrogen cuman harga agak penting australia
6. Tipe Crot oleh Prambors
LiKBaCaNa-ManGan-AlMaN-ZiiiiiNg-CRooot-FeNiSnnya-Timbal-CuH-gAg-Ptau
7. Tipe Bapak Kaisar oleh sylvia
Lihat Kalau Bapak Caisar Nanti Meninggal Ala Mana Zaman Firaun Nabi Sulaiman Pemberantas Buta Huruf Crupuk Hangus Agak Pahit Au
Tidak ada komentar:
Posting Komentar