Struktur Sosial
A. Hakikat Struktur Sosial
1. Pengertian struktur sosial
Struktur sosial merupakan tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang didalamnya terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosal yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku di dalam masyarakat.
2. Analogi struktur sosial
Apabila masyarakat diumpamakan sebuah bangunan, maka struktur sosial masyarakat tersebut adalah kerangka sebuah bangunan yang terdiri dari kayu, besi, dan komponen-komponen bangunan lainnya. Komponen-komponen tersebut jalin menjalin membentuk suatu bangunan. Bangunan tersebut tidak dapat berdiri kokoh apabila salah satu
atau beberapa komponen yang dibutuhkan untuk membuat bangunan tersebut tidak ada.
atau beberapa komponen yang dibutuhkan untuk membuat bangunan tersebut tidak ada.
B. Ciri Struktur Sosial
1. Bersifat abstrak
Artinya tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Struktur sosial merupakan hierarki kedudukan dari tingkatan yang tertinggi sampai tingkatan terendah, berfungsi sebagai saluran kekuasaana dan pengaturan pemenuhan kebutuhan masyarakat secara menyeluruh.
2. Terdapat dimensi vertikal dan horizontal
Struktur sosial pada dimensi vertikal adalah hierarki status-status sosial dengan segala peranannya sehingga menjadi satu sistem yang tidak dapat dipisahkan dari struktur status yang tertinggi hingga struktur status yang terendah. Sedangkan pada struktur sosial dimensi horizontal, seluruh masyarakat berdasarkan karakteristiknya terbagi-bagi dalam kelompok-kelompok sosial yang memiliki karakteristik sama.
3. Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
Proses sosial yang terjadi dalam suatu struktur sosial termasuk cepat lambatnya proses itu sendiri sangat dipengaruhi oleh bagaimana bentuk struktur sosialnya.
4. Merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat
Struktur sosial yang dimiliki suatu masyarakat berfungsi untuk mengatur berbagai bentuk hubungan antarindividu di dalam masyarakat tersebut.
5. Struktur sosial selalu berkembang dan dapat berubah
Struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian, yaitu struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris dalam proses perubahan dan perkembangan serta dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian stabilitas, keteraturan, dan integrasi sosial yang berkesinambungan, sebelum terancam proses ketidakpuasan dalam tubuh masyarakat.
C. Fungsi Struktur Sosial
1. Fungsi pembelajaran. Yaitu sebagai dasar untuk menanamkan suatu disiplin ilmu sosial.
2. Sebagai pengawas sosial. Yaitu sebagai pembatas agar setiap anggota masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai yang dianut masyarakat tersebut.
3. Fungsi Identifikasi. Yaitu struktur sosial merupakan karakteristik yang khas yang dimiliki suatu masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat yang lain.
D. Elemen Dasar Struktur Sosial
1. Status sosial
2. Peran sosial
3. Kelompok
4. Lembaga/institusi
E. Bentuk Struktur Sosial
1. Dilihat dari sifatnya
a) Struktur sosial kaku
Merupakan bentuk struktur sosial yang tidak dapat dirubah atau sekurang-kurangnya masyarakat menghadapi kesulitan besar untuk melakukan perpindahan status atau kedudukannya. Contoh: sistem Kasta.
b) Struktur sosial luwes
Pada struktur ini setiap anggota masyarakatnya bebas bergerak melakukan perubahan.
c) Struktur sosial formal
Merupakan bentuk struktur sosial yang diakui oleh pihak yang berwenang.
d) Struktur sosial informal
Merupakan struktur sosial yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak yang berwenang.
2. Dilihat dari identitas keanggotaan masyarakatnya
a) Struktur sosial homogen
Pada struktur sosial homogen memiliki latar belakang kesamaan identitas dari setiap anggota masyarakatnya, seperti kesamaan ras, suku bangsa ataupun agama.
b) Struktur sosial heterogen
Struktur sosial ini ditandai oleh keragaman identitas anggota masyarakatnya.
3. Dilihat dari ketidaksamaan sosial
a) Diferensiasi sosial
Merupakan perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki).
b) Stratifikasi sosial
Merupakan pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
Stratifikasi Sosial
Kata stratifikasi berasal dari bahasa latin, yaitu stratum yang berartitingkatan dan socius yang berarti teman atau masyarakat. Secara harfiahstratifikasi social berarti tingkatan yang ada dalam masyarakat. Stratifikasi sosial/ Pelapisan sosial adalah pembedaan masyarakat ke dalam kelas-kelas secara vertikal, yang diwujudkan dengan adanya tingkatan masyarakat dari yang paling tinggi sampai yang paling rendah.
A. Unsur-unsur stratifikasi sosial
a. Status atau kedudukan
Status atau kedudukan sebagai suatu posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Umumnya terdapat tiga macam cara memperoleh status dalam masyarakat, yaitu:
· Ascribed status (diperoleh karena kelahiran)
· Assigned status (diperoleh karena pemberian)
· Achieved status (diperoleh karena usaha)
b. Peran
Peran merupakan tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu.
B. Proses terbentuknya stratifikasi sosial
Dilihat dari cara terbentuknya, pelapisan sosial di dalam masyarakat dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
1. Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan pertumbuhan masyarakat yang bersangkutan
Faktor-faktor dasar terbentuknya pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya antara lain :
a) Kepandaian
b) Tingkat umur
c) Sifat keaslian keanggotaan di dalam masyarakat
d) Pemilikan harta
2. Pelapisan sosial yang sengaja disusun untuk mengejar tujuan tertentu
Mengenai pelapisan sosial ini biasanya berkaitan dengan pembagian kekuasaan yang resmi.
C. Dasar-dasar pembentukan stratifikasi sosial
Dasar terbentuknya stratisikasi sosial dalam masyarakat disebabkan adanya sesuatu yang dihargai lebih. Ukuran atau kriteria yang biasanya dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam pelapisan sosial adalah sebagai berikut.
1. Ukuran kekayaan
2. Ukuran kekuasaan
3. Ukuran kehormatan
4. Ukuran ilmu pengetahuan
5. Sistem pelapisan sosial
Dilihat dari sifatnya, sistem pelapisan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam.
1. Stratifikasi sosial tertutup
Membatasi kemungkinan seseorang untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan yang lain.
2. Stratifikasi sosial terbuka
Setiap anggota masyarakat mempunyai kesempatan untuk naik ke pelapisan sosial yang lebih tinggi karena kemampuan kecakapannya sendiri, atau turun (jatuh) ke pelapisan sosial yang lebih rendah bagi mereka yang tidak cakap dan tidak beruntung.
3. Stratifikasi sosial campuran
Merupakan kombinasi dari stratifikasi sosial tertutup dan terbuka.
D. Bentuk-bentuk stratifikasi social
1. Kriteria ekonomi
Pelapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi mengandung aspek pendapatan, kekayaan, dan pekerjaan yang dimiliki seseorang. Pelapisan ekonomi akan membedakan penduduk atau warga masyarakat menurut penguasaan dan pemilikan materi.
Dilihat dari kriteria ekonomi secara garis besar terdapat tiga kelas sosial yaitu :
a) Kelas atas (upper class)
b) Kelas menengah (middle class)
c) Kelas bawah (lower class)
2. Kriteria sosial
Pelapisan sosial berdasarkan kriteria sosial mengandung aspek pendidikan, pekerjaan, dan kekayaan, yang kesemuanya berorientasi pada prestise atau gengsi yang dimiliki seseorang. Demikianlah pelapisan masyarakat yang didasarkan pada kriteria sosial akan berhubungan dengan status atau kedudukan seseorang dalam masyarakat.
3. Kriteria politik
Pelapisan sosial berdasarkan kriteria politis didasarkan padapembagian kekuasaan. Menurut Mac Iver, ada tiga pola umum sistem pelapisan kekuasaan atau piramida kekuasaan, yaitu tipe kasta, oligarkhis, dan demokratis.
E. Pengaruh stratifikasi sosial dalam masyarakat
a. Kemudahan hidup (life ease)
b. Pola perilaku yang nampak pada gaya hidup (life style)
Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukkan adanya suatu tingkatan (hierarki).
A. Bentuk Diferensiasi
1) Diferensiasi berdasarkan Ras
2) Diferensiasi berdasarkan Etnis
3) Diferensiasi berdasarkan Agama
4) Diferensiasi berdasarkan Gender
5) Diferensiasi berdasarkan Profesi
6) Diferensiasi berdasarkan Klan
7) Diferensiasi berdasarkan Asal Daerah
B. Pengaruh Diferensiasi
a. Kemajemukan masyarakat
b. Heterogenitas
c. Interseksi
d. Konsolidasi
e. Primordialisme
f. Ethnosentrisme
g. Sektarian (politik aliran)
By http://melanieckapoetri.blogspot.com/2012/09/struktur-sosial-diferensiasi-sosial-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar