Rabu, 08 Februari 2012

Cinta Dalam Diam



Cintailah ia dalam diam, dari kejauhan, dengan kesederhanaan dan keikhlasan…
Ketika cinta kini hadir tidaklah untuk Yang Maha Mengetahui
saat secercah rasa tidak lagi tercipta untuk Yang Maha Pencipta
izinkanlah hati bertanya untuk siapa ia muncul dengan tiba-tiba…
mungkinkah dengan ridha-Nya atau hanya mengundang murka-Nya…


Jika benar cinta itu karena Allah maka biarkanlah ia mengalir mengikuti aliran Allah karena hakikatnya ia berhulu dari Allah maka ia pun berhilir hanya kepada Allah..

“Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (QS. Adz Dzariyat:49)
“Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu, danorang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. ” (QS. An Nuur: 32)
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum:21)

Tapi jika memang kelemahan masih nyata di pelupuk mata maka bersabarlah… berdo’alah… berpuasalah…

” Wahai kaum pemuda,siapa saja diantara kamu yang sudah sanggup untuk menikah,maka menikahlah, sesungguhnya menikah itu memelihara mata, dan memelihara kemaluan, maka bila di antara kamu belum sanggup untuk menikah, berpuasalah, karena sesungguhnya puasa tersebut sebagai penahannya.” (Hadist)
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Israa’ :32)

Cukup cintai ia dalam diam…
bukan karena membenci hadirnya..
tapi menjaga kesuciannya
bukan karena menghindari dunia..
tapi meraih surga-Nya..
bukan karena lemah untuk menghadapinya
tapi menguatkan jiwa dari godaan syaitan yang begitu halus dan menyelusup..


Cukup cintai ia dari kejauhan…
karena hadirmu tiada kan mampu menjauhkannya dari cobaan
karena hadirmu hanya akan menggoyahkan iman dan ketenangan
karena hadirmu mungkin saja ‘kan membawa kenelangsaan hati-hati yang terjaga…


Cukup cintai ia dengan kesederhanaan…
memupuknya hanya akan menambah penderitaan
menumbuhkan harapan hanya akan mengundang kekecewaan
mengharapkan balasan hanya akan membumbui kebahagiaan para syaitan…


Maka cintailah ia dengan keikhlasan
karena tentu kisah fatimah dan ali bin abi thalib diingini oleh hati…
tapi sanggupkah jika semua berakhir seperti sejarah cinta Salman Al Farisi…?

“…boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat burukbagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. ” (QS. AlBaqarah:216)
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).” (QS.An Nuur:26)

Cukup cintai ia dalam diam dari kejauhan dengan kesederhanaan dan keikhlasan…
karena tiada yang tahu rencana Tuhan…
mungkin saja rasa ini ujian yang akan melapuk atau membeku dengan perlahan
karena hati ini begitu mudah untuk dibolak-balikan…
serahkankan rasa yang tiada sanggup dijadikan halal itu pada Yang Memberi dan Memilikinya
biarkan Ia yang mengatur semuanya hingga keindahan itu datang pada waktunya…

“Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga.” (Umar bin Khattab ra.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar