Jam dinding sudah mulai mendekati arah angka 3,
dan suasana di luar sana masih sangat gelap. Seperti yang sudah-sudah,
kalo sudah kebagian piket malam kayak gini***satpam jaringan..hehehe, kantor yang terdiri lima lantai pun hanya diisi oleh segelintir manusia yang tetap terjaga demi anak istri***kalo yang udah menikah atapun demi segenggam berlian***untuk yang bernasib bujangan seperti saya.
Dari komputer sebelah, mengalun lembut lagunya Doel Sumbang yang judulnya Arti Kehidupan,
jangan berkata tidak
bila kau jatuh cinta
terus terang sajalah
buat apa berdusta
Jujur, barangkali perkara yang mudah sekali terlontar
dari mulut namun belum tentu semudah jika dilaksanakan, apalagi jika
sudah masuk dalam wilayah perasaan hati yang sangat sensitif. Berdusta
memang lebih mudah dilakukan ketimbang harus jujur, tapi masak iya harus membohongi kata hati jika ternyata memang cinta.
cinta itu anugrah
maka berbahagialah
sebab kita sengsara
bila tak punya cinta
Cinta memang anugrah terindah yang ada dalam setiap
diri manusia. Karna cinta, seorang ibu rela mengandung anaknya selama 9
bulan dengan membawa beban yang sangat berat dalam perutnya kesana
kemari. Karna cinta pula, seorang ayah ikhlas mengarungi siang dan malam
agar seluruh keluarga merasa tercukupi kebutuhannya. Bahkan Allah pun
menciptakan manusia dengan segenap rasa cinta-Nya. Hanya saja banyak
manusia yang tidak tahu betapa besar rasa cinta itu. Entah apa jadinya,
jika hidup ini berjalan tanpa cinta.
rintangan pasti datang menghadang
cobaan pasti datang menghujam
namun yakinlah cinta itu kan membuatmu
mengerti akan arti kehidupan
Tuh kan…meskipun tlah sadar bahwa cinta itu ada,
bukan brarti semua lantas akan berjalan lancar selayaknya melaju di
sepanjang tol Cipularang.***haahahaha. Ujian dan cobaan pasti
akan datang sebagai penguji sejauh mana kesungguhan cinta yang ada.
Seorang ibu harus menghadapi beratnya sebuah persalinan yang kata orang
sangat tipis bedanya antara hidup dan mati. Seorang ayah harus
menghadapi panasnya matahari yang sangat menyengat, bahkan dinginnya
malam yang pekat untuk membuktikan cintanya pada seluruh keluarga. Pun
bagi orang-orang beriman, Allah pasti memberikan berbagai macam cobaan
untuk membuktikan sejauh mana kualitas kecintaan dan keimanan seorang
hamba kepada Sang Khaliq.***makanya, saya pun rela menerjang gerimis sore “itu”…semua demi cinta coy…halah..
marilah sayang mari sirami
cinta yang tumbuh di dalam diri
marilah sayang mari sirami
agar merekah sepanjang hari
Ibarat bunga yang mekar di taman, cinta pun perlu
dirawat agar ia senantiasa mekar dalam hati. Setiap saat harus dijaga,
disirami, dan diberi ‘pupuk’ agar rasa cinta itu senantiasa bertambah
dari hari ke hari. Jika tidak, bukan hal yang mustahil suatu saat nanti
cinta itu akan mati. Emangnya mau jika hidup ini berjalan tanpa cinta??***kalo saya udah pasti ga mau
Achhh, cinta memang tak ada habisnya, sebanyak
apapun manusia berusaha menuliskannya dalam kata, atau seberapa banyak
pujangga berusaha mengungkapnya dalam setiap sajak dan puisi. Cinta tak
kan pernah habis.
Dan kini, saya pun tak pernah ragu untuk bilang,
I love You Allah….
I love you Ayah…
I love you Bunda…
I love you Ayah…
I love you Bunda…
dan I love you ……(ups…ga jadi, belum boleh bilang kayak gini ke’dia’, belum halal..hehehe)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar