Sabtu, 07 Juli 2012

Dia Bukan Milikku



Halaman SMP 05 Lombok masih terlihat sepi. Ini memasuki awal ajaran baru. Kelas VIIIA SMP 05 Lombok juga masih terlihat sepi pukul 06.10. Tapi seperti biasa, April teman sebangku ku datang paling awal dan disusul oleh ku. “Lany” begitu teman- teman memanggil ku. “Lan, pr Bahasa Inggris sudah selesai semua???” tanya April pada ku. “ Sudah, Pril” jawab ku. “ Aku pinjam ya..”. Beberapa menit kemudian datanglah Diego dengan memasang wajah yang terkejut, “ Hahhh!!! Ada pr ya..??” tanyanya. “ Iya..” kata ku . “ Aku pinjam ya” mintanya pada ku. “ seep..!! ”, jawab ku . Sambil Diego mengerjakan pr-nya dia menyalahkan aku, “ Kok kamu nggak beri tahu aku kalau ada pr ?? Jadi gak ngerjain dehh..”. “Makanya SMS aku, pasti nanti aku kasih tahu pr-nya.. hahahaa…”, jawab ku sambil ketawa. “ Yahh.. akukan nggak punya nomrr mu.  Aku minta nomor kamu ya..” mintanya padaku.  Aku pun bertukar nomor dengan Diego.
“ Teeeetttt..., teeetttttt...., teeettttt...”, bel pulang sekolah berbunyi. Ketika aku sampai di rumah, aku langsung SMS Diego. Itu adalah awal mula kedekatan kami. Ketika menjelang pulang sekolah, biasanya kami janjian untuk SMSan. “ Lann.. ayoo.. ”, SMS dari Diego. “ ayo “, balas ku . Itu adalah pembukaan afdol untuk memulai SMSan dan begitu seterusnya.  Awalnya aku juga bingung apa yang mau dibicarakan, tapi pasti ada saja yang akan mejadi bahan pembicaraan kami, hehehehee…. Lama- lama aku dan Diego tidak hanya SMSan saja, tapi kemajuan sedikit yaitu telepon. Cara mainnya adalah jika malam ini Diego menelepon 2 jam besok malamnya aku harus menelepon Diego juga 2 jam. Jadi tidak ada yang rugi, saling menguntungkan. Bahkan aku pernah bergadang sampai jam 1 malam hanya untuk SMSan sama Diego.
Aku sangat nyaman sekali berteman dengannya. Sampai- sampai masalah pribadi ku pun aku ceritakan pada Diego. Dari siapa yang aku sukai sampai masalah keluarga ku. Diego selalu ada untuk ku. Ketika aku sedih, marah, dan senang. Sekalipun aku itu orangnya aneh, Dia selalu setia menemani ku. Pokonya dia itu sobat yang perfect banget dehh. Awalnya memang biasa, hanya suka sebatas teman. Ya biasa lahh, namanya udah klik banget. Tapi kenyamanan yang dia beri kepada ku membuat ku sedikit timbul rasa suka padanya. Mau nggak mau aku harus menyembunyikan perasaan ini. Aku takut perasaan ku ini merusak persahabatan ku dengannya.
***
Sampai suatu malam, aku SMSan sama Diego, tetapi cara mainnya sedikit berbeda. Aku dan Diego harus saling membalas dengan puisi. Ternyata, dibalik semua itu Diego secara tidak langsung menyatakan isi hatinya pada ku. Bukan menyatakan cinta, tapi menyatakan apa yang dia rasakan. Dia marah- marah pada ku, karena aku mengira SMSnya itu hanya sekedar kata- kata indah. Lalu aku disuruh membaca semua SMS puisi darinya. Aku terkejut, karena semua puisinya itu mengarah padaku. “Wawww!!! Ternyata Diego juga mempunyai rasa yang sama dengan ku” dalam hatiku senang. Aku memang senang tapi juga sangat takut. Seperti yang aku ceritakan di awal, aku mencoba menyembunyikan perasaan ku agar persaan ku tidak merusak persahabatanku. Tapi malah sebaliknya, Diego mencoba menunjukan perasaannya pada ku.
Aku pun hanya bisa berpura- pura bodoh soal cinta. Berusaha untuk tidak mengerti semua tanda- tanda yang sudah dia berikan pada ku. Suatu hari, sepulang sekolah Diego SMS aku, “ Lan, masak aku terus sih yang SMS duluan sekali –kali kamu to”. Lalu mulai keesokan harinya yang memulai SMS adalah aku dan begitu seterusnya. Tapi hubungan ku dengan Diego hanya dekat jika lewat SMS. Jika di kelas kami jarang berbincang- bincang. Aku takut akan perasaan kami, aku perlahan hanya bisa menjauhinya. Meskipun di kelas kami jauh, tapi kalau sudah SMSan kami sangat terasa dekat. Sebelum hubungan ku dengannya  lebih renggang, kami sempat jogging bersama di Pantai Kuta Lombok.. Pagi itu sebenarnya Diego ingin berkata sesuatu pada ku tapi karena menurutku dia mau bicara tentang isi hatinya, aku mencari alasan untuk meninggalkna Diego.
****
Lain waktu lain hari, teman satu kelas ku habis pulang liburan. Namanya Ranzha. Dia membagikan oleh- oleh gantungan kunciyang lucu. Tapi gantungan kunci yang Diego dapat diberikan padaku. Tapi sayang, beberapa Minggu kemudian aku menghilangkan gantungan kunci dari Diego itu.Aku meminta maaf pada Diego dan sebagai gantinya aku  memberikan Diego gantungan kunci begitu juga Diego juga memberikan gantungan kunci pada ku. Kami menganggapnya sebagai kenangan- kenangan, kelak agar kami tetap saling mengingat meskipun kami jauh. Tapi ada yang berbeda dengan gantungan kunci yang diberikan oleh Diego, di dalam bungkus gantungan kunci itu ada suratnya.
" Lany, Lany.., senang aku bisa berkenalan dengan mu. Kamu baik, lucu dan manis. Senyuman pertama yang manis itu membuat kesan yang mendalam. Dari kita bertukar nomor dan tak kusangka kamu SMS aku. Banyak kesan- kesan ku dengan mu. Dari kita SMSan, telpon- telponanan, On Line bareng, jogging bareng. Sebenarnya kamu mau to berteman sama aku, cuma ada yang menghalangi kita saja. Oh ya.. gantungannya lucukan , lucu kaya kamu.. Maniskan.. manis kaya kamu Lan, ngangeninkan, ngangenin kaya kamu. Lany.. maaf ya kalau aku lancang tanya kaya gini , tapai aku ingin tau.  Seberapa persen sih aku di hati kamu?? Disimpan ya gantungannya. Hahh.. sebentar lagi kita kelas 3, makin jauh dong kita. Satu kelas ja diem- dieman apa lagi beda kelas. Tapi, semoga dengan gantungan ini kamu selalu ingat sama aku. :D". Setelah membaca surat itu, Aku hanya terdiam dan tanpa kata. “Ternyata Diego mencoba memberitahukan isi hatinya pada ku kembali” kata ku dalam hati.
****
 Lalu suatu malam Diego SMS aku, “ Lan, misalnya aku tidak SMS kamu 1 Minggu bagaimana??”. Aku menjawab, “ Ya gak apa- apa, biasa saja “. Ternyata, kali ini Diego memang tidak SMS aku selama 1 minggu. Padahal dalam 1 Minggu itu aku selalu menunggu SMS darinya. Sejujurnya dalam hatinya berkata, “ Jangan nggak SMS dong Go, selama aku mengenal mu hidup ku menjadi lebih berwarna. Gimana jadinya kalau kamu nggak SMS aku”. Tapi apa daya, aku yang selalu berpura- pura tidak mengerti akan perasaan Diego hanya bisa menunggu dan menunggu. Sebenarnya Diego juga tahu jika aku juga menaruh hati padanya. Aku juga sempat berfikir untuk menyatakan perasaannya pada Diego. Tapi sampai lulus SMP aku tak pernah menyatakan isi hati ku. Begitupun Diego. Tapi sebelum kami lulus SMP, kami mempunyai janji, “Barang siapa yang mempunya kekasih terlebih dahulu, dia harus membelikan pulsa sebesar Rp. 10.000” hehehee.. konyol sihh,tapi asyikk.
****
Ketika aku masuk SMA, ternyata aku dipertemukan kembali dengan Diego di SMA 6 Lombok. Padahal aku sudah bertekat untuk melupakan Diego. Tapi meskipun begitu aku tetap ingin melupakan sosok Diego dalam hidup ku. Karna dia adalah Cinta yang tak pernah ingin ku singgahi sekali pun aku menyukainya. Jadi ketika aku bertemu dengan Diego, aku sangat cuek dan tak mau tau. Di SMA aku juga bertemu dengan teman lama ku yaitu Kika. Aku dan kika adalah teman TK dan SD. Di SMA kami juga satu kelas dan aku juga mendapat teman baru yaitu Chi- chi dan Aini. Dari sekian cerita ku tentang cowok yang aku suka, mereka paling suka mendengar cerita tentang Diego. Hahahaa.. kataya kalau aku cerita Diego emosinya itu keluar. Kebetulan Aini dan Diego itu mengikuti 1 kegiatan yang sama. Meskipun aku memang ingin melupakan Diego, tapi sesekali aku juga menanyakan kabar Diego. Ternyata di belakang ku Diego juga menanyakan kabar ku. “hehehee.., seneng dechh dia masihh perhatian dengan ku”, kata ku senang dalam hati.
****
Suatu malam, tidak sengaja aku dan Diego kembali SMSan untuk kali pertamananya ketika sudah masuk SMA. Malam itulah Diego menanyakan tentang isi hati ku.
“ Lan, jujur dari lubuk hati mu.. sebenarnya dulu kamu sukakan sama aku ”, tanyanya.
 “ Iya.., “, jawab ku.
“ Kenapa dulu tidak bilang??, sekarang masih suka”, tanyanya lagi.
“ Iya, masih..,”, jawab ku.
“ Kalau aku... emmm.. bagai mana yaaa..??”, jawabnya.
“ Hahahaa.., Kamu kan sudah ada yang menunggu...”, jawab ku.
“ Haa!! Siapa yang nunggu aku, aku masih jombloo.., sweerrr..,”, jawab Diego dengan nada menyakinkan Lany.
“ Hahahaa.. Santai aja..,” jawab ku.
Dan begitu seterusnya SMSan itu berlanjut samapai larut malam. Setelah malam itu, hubungan kami mulai membaik dan mulai merapat kembali. Diego mulai menyapa ku. Aku pun juga membalasa sapaan dari Diego. Setiap sapaanya itu sangat bermakna dalam hati ku.
Tapi sayang, kebahagiaan itu hancurrrrr.. Hancur berkeping keping. Yang 2 Minggu yang lalu Diego seperti meyakinkan ku, bahwa dia tidak ada yang menunggu itu salahh. Ternyata Diego baru mempunyai pacar. Aku shockk..!!! Bahkan untuk membaca namanya saja aku harus menahan air mata. Tapi aku memunyai prinsip “ Yang sudah terjadi tidak perlu di tangisi ” jadi aku tak mau terlarut dalam masalah yang sepele. Ini semua terjadi juga karna kesalahan ku. Kesalahan yang mau membuka masa lalu ku tanpa ku tengok kondiri yang ada. Berhari- hari aku nggak sanggup melihat namanya di akun jejaring sosial ku. Aku pun memblokirnya. Tapi aku mulai barusaha menerima dan tersenyum. Akhirnya aku benar- benar menerima keadaan dan mulai berani melihat dan membalas sapaan Diego. Tapi aku nggak pernah menyapa dan melihatnya, karena aku nggak mau merusak hubungan mereka. Selalu Diego yang memulai awal pembicaraan.
Yang aku takutkan terjadi, Diego dengan pacarnya sedikit ada konflik. Sampai suatu ketika aku melihat tulisan Diego di akun jejaring sosialnya. “ Yang di kelas 10 E itu teman SMP ku. Bukan siapa- siapa ku. Yang aku sayang hanya kamu”. Detik itu juga hati ku memanas, emosi ku memuncak. “ Heeellloooowwww!! Dipikir aku ngedeketin kamu. Di pikir aku perusak hubungan orang. Ihhh.., sorry nggak penting mau ngrusak hubungan orang. Nggak ada untungnya.”, dalam hati ku panas. Aku sudah merasa dipermainkan ditambah lagi Aku dituduh seakan- akan aku yang mendekati Diego (menjadi orang ketiga). Semenjak itu, setiap aku bertemu dengan Diego, aku tidak pernah mau memandang bahkan berbicara ataupun hanya untuk sekedar menyapa. Sekalipun Diego yang menyapa ku, aku selalu cuek dan berpura- pura tidak tahu. Dan aku juga sudah tidak ingin tahu menahu tentang Diego lagi. Kali ini aku benar- benar ingin menjauh dari Diego. Aku pun tidak mau terus menerus hanyut dalam kesedihan ku dan mencoba membuka lembaran baru untuk perasaan ku.
****
Tapi ternyata, benci tak selamanya menjadi benci. Sesuatu hal mempersatukan kami dan kami bersahabat kembali. Kami melupakan semua yang telah terjadi. Karna itu adalah kesalahan yang tidak perlu di ungkit- ungkit lagi.
          Dan aku mulai tersadar, dia bukan milik ku. Biar dia memilih cintanya untuk dirinya sendiri, begitu juga dengan ku. “KEEP SMILE J



Nama              : Linda Kurnia Lany
Kelas               : Xf
No                 : 19

"ini adalahh gabungannn kisahh nyata q... cerita first love q.. detaillnyaa lagii q buatt.. " hahaha.,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar