Halaman SMP 05 Lombok
masih terlihat sepi. Ini memasuki awal ajaran baru. Kelas VIIIA SMP 05 Lombok
juga masih terlihat sepi pukul 06.10. Tapi seperti biasa, April teman sebangku ku datang
paling awal dan disusul oleh ku.
“Lany” begitu teman- teman memanggil ku. “Lan,
pr Bahasa Inggris sudah selesai semua???” tanya April pada ku. “ Sudah, Pril” jawab ku. “ Aku pinjam ya..”. Beberapa
menit kemudian datanglah Diego dengan memasang wajah yang terkejut, “ Hahhh!!!
Ada pr ya..??” tanyanya. “ Iya..” kata ku .
“ Aku pinjam ya” mintanya pada ku.
“ seep..!! ”, jawab ku . Sambil Diego mengerjakan pr-nya
dia menyalahkan aku, “ Kok kamu nggak beri
tahu aku kalau ada pr ?? Jadi gak ngerjain dehh..”.
“Makanya SMS aku, pasti nanti aku kasih tahu pr-nya.. hahahaa…”, jawab ku sambil ketawa. “ Yahh.. akukan nggak punya nomrr mu. Aku minta nomor kamu ya..” mintanya padaku. Aku pun
bertukar nomor dengan Diego.
“ Teeeetttt...,
teeetttttt...., teeettttt...”, bel pulang sekolah berbunyi. Ketika aku sampai di rumah, aku langsung SMS Diego. Itu adalah
awal mula kedekatan kami. Ketika
menjelang pulang sekolah, biasanya kami
janjian untuk SMSan. “ Lann.. ayoo.. ”, SMS dari Diego. “ ayo “, balas ku . Itu
adalah pembukaan afdol untuk memulai SMSan dan
begitu seterusnya. Awalnya aku juga bingung apa yang mau
dibicarakan, tapi pasti
ada saja yang akan mejadi bahan pembicaraan kami,
hehehehee…. Lama- lama aku dan
Diego tidak hanya SMSan saja, tapi kemajuan sedikit yaitu telepon.
Cara mainnya adalah jika malam ini Diego menelepon 2 jam besok malamnya aku harus menelepon Diego juga 2
jam. Jadi tidak ada yang rugi, saling menguntungkan. Bahkan aku pernah
bergadang sampai jam 1 malam hanya untuk SMSan
sama Diego.
Aku
sangat nyaman sekali berteman dengannya.
Sampai- sampai masalah pribadi ku
pun aku ceritakan pada Diego. Dari siapa
yang aku sukai sampai masalah keluarga ku.
Diego selalu ada untuk ku. Ketika aku sedih, marah, dan senang.
Sekalipun aku itu orangnya
aneh, Dia selalu setia menemani ku. Pokonya
dia itu sobat yang perfect banget dehh. Awalnya memang biasa, hanya suka
sebatas teman. Ya biasa lahh, namanya udah klik banget. Tapi kenyamanan yang
dia beri kepada ku membuat ku sedikit timbul rasa suka padanya. Mau nggak mau
aku harus menyembunyikan perasaan ini. Aku takut perasaan ku ini merusak
persahabatan ku dengannya.
***
Sampai suatu malam, aku SMSan sama Diego, tetapi cara mainnya
sedikit berbeda. Aku dan Diego harus
saling membalas dengan puisi. Ternyata, dibalik semua itu Diego secara tidak
langsung menyatakan isi hatinya pada ku.
Bukan menyatakan cinta, tapi menyatakan apa yang dia rasakan. Dia marah- marah pada ku, karena aku mengira SMSnya
itu hanya sekedar kata- kata indah. Lalu aku disuruh membaca semua SMS puisi
darinya. Aku terkejut, karena semua puisinya itu mengarah padaku. “Wawww!!! Ternyata
Diego juga mempunyai rasa yang sama dengan ku” dalam hatiku senang. Aku memang
senang tapi juga sangat takut. Seperti yang aku ceritakan di awal, aku mencoba
menyembunyikan perasaan ku agar persaan ku tidak merusak persahabatanku. Tapi
malah sebaliknya, Diego mencoba menunjukan perasaannya pada ku.
Aku
pun hanya bisa berpura- pura bodoh soal cinta. Berusaha untuk tidak mengerti
semua tanda- tanda yang sudah dia berikan pada ku. Suatu hari, sepulang sekolah Diego
SMS aku, “ Lan, masak aku terus sih yang
SMS duluan sekali –kali kamu to”. Lalu mulai keesokan harinya yang memulai SMS
adalah aku dan begitu seterusnya. Tapi
hubungan ku dengan Diego hanya dekat jika lewat
SMS. Jika di kelas kami jarang
berbincang- bincang. Aku takut akan perasaan
kami, aku perlahan
hanya bisa menjauhinya.
Meskipun di kelas kami jauh,
tapi kalau sudah SMSan kami sangat terasa dekat. Sebelum hubungan ku dengannya lebih renggang, kami
sempat
jogging bersama di Pantai Kuta Lombok.. Pagi itu sebenarnya Diego ingin berkata
sesuatu pada ku tapi karena menurutku dia mau
bicara tentang isi hatinya, aku mencari alasan untuk meninggalkna Diego.
****
Lain
waktu lain hari, teman satu kelas ku
habis pulang liburan. Namanya Ranzha. Dia membagikan oleh- oleh gantungan kunciyang lucu. Tapi gantungan kunci
yang Diego dapat diberikan padaku.
Tapi sayang, beberapa Minggu kemudian aku menghilangkan
gantungan kunci dari Diego itu.Aku
meminta maaf pada Diego dan sebagai gantinya aku
memberikan Diego gantungan kunci begitu juga Diego juga memberikan gantungan kunci pada ku. Kami menganggapnya sebagai kenangan- kenangan,
kelak agar kami tetap
saling mengingat meskipun kami
jauh. Tapi ada yang berbeda dengan gantungan kunci yang
diberikan oleh Diego, di dalam bungkus gantungan kunci itu ada suratnya.
" Lany, Lany.., senang aku
bisa berkenalan dengan mu. Kamu baik, lucu dan manis. Senyuman pertama yang
manis itu membuat kesan yang mendalam. Dari kita bertukar nomor dan tak
kusangka kamu SMS aku. Banyak kesan- kesan ku dengan mu. Dari kita SMSan,
telpon- telponanan, On Line bareng, jogging bareng. Sebenarnya kamu mau to
berteman sama aku, cuma ada yang menghalangi kita saja. Oh ya.. gantungannya
lucukan , lucu kaya kamu.. Maniskan.. manis kaya kamu Lan, ngangeninkan,
ngangenin kaya kamu. Lany.. maaf ya kalau aku lancang tanya kaya gini , tapai
aku ingin tau. Seberapa persen sih aku di hati kamu?? Disimpan ya
gantungannya. Hahh.. sebentar lagi kita kelas 3, makin jauh dong kita. Satu
kelas ja diem- dieman apa lagi beda kelas. Tapi, semoga dengan gantungan ini
kamu selalu ingat sama aku. :D". Setelah membaca surat itu, Aku hanya terdiam dan tanpa kata. “Ternyata Diego mencoba memberitahukan isi hatinya
pada ku kembali” kata ku dalam hati.
****
Lalu suatu malam Diego SMS aku, “ Lan, misalnya aku tidak SMS
kamu 1 Minggu bagaimana??”. Aku
menjawab, “ Ya gak apa- apa, biasa saja “. Ternyata, kali ini Diego memang
tidak SMS aku selama 1
minggu. Padahal dalam 1 Minggu itu aku
selalu menunggu SMS darinya. Sejujurnya dalam hatinya berkata, “ Jangan nggak SMS dong Go, selama aku mengenal
mu hidup ku menjadi lebih berwarna. Gimana
jadinya kalau kamu nggak SMS aku”. Tapi apa daya, aku yang selalu berpura- pura tidak
mengerti akan perasaan Diego hanya bisa menunggu dan menunggu. Sebenarnya Diego
juga tahu
jika aku juga menaruh hati padanya. Aku juga sempat berfikir untuk menyatakan perasaannya
pada Diego. Tapi sampai lulus SMP aku tak
pernah menyatakan isi hati ku. Begitupun Diego. Tapi
sebelum kami lulus
SMP, kami mempunyai janji, “Barang siapa yang mempunya
kekasih terlebih dahulu, dia harus membelikan pulsa sebesar Rp. 10.000” hehehee.. konyol sihh,tapi asyikk.
****
Ketika
aku masuk SMA, ternyata aku dipertemukan kembali dengan Diego di SMA 6 Lombok. Padahal aku sudah bertekat
untuk melupakan Diego. Tapi meskipun begitu aku
tetap ingin melupakan sosok Diego dalam hidup ku. Karna dia adalah Cinta yang
tak pernah ingin ku singgahi sekali pun aku menyukainya. Jadi
ketika aku bertemu dengan Diego, aku sangat cuek dan tak mau tau. Di SMA aku juga bertemu dengan teman lama ku yaitu Kika. Aku dan kika adalah teman TK dan SD. Di SMA kami
juga satu kelas dan aku
juga mendapat teman baru yaitu Chi- chi dan Aini. Dari sekian cerita ku tentang cowok yang aku suka, mereka paling
suka mendengar cerita tentang Diego. Hahahaa..
kataya kalau aku cerita Diego emosinya itu keluar. Kebetulan
Aini dan Diego itu mengikuti 1 kegiatan yang sama. Meskipun aku memang ingin melupakan Diego,
tapi sesekali aku juga
menanyakan kabar Diego. Ternyata di
belakang ku Diego juga menanyakan kabar ku.
“hehehee.., seneng dechh dia masihh perhatian dengan ku”, kata ku senang dalam
hati.
****
Suatu malam, tidak sengaja
aku dan Diego kembali SMSan untuk kali pertamananya
ketika sudah masuk SMA. Malam itulah Diego menanyakan tentang isi hati ku.
“
Lan, jujur dari lubuk hati mu.. sebenarnya dulu kamu sukakan sama aku ”,
tanyanya.
“ Iya.., “, jawab ku.
“ Kenapa dulu tidak
bilang??, sekarang masih suka”, tanyanya lagi.
“ Iya, masih..,”, jawab ku.
“ Kalau aku... emmm..
bagai mana yaaa..??”, jawabnya.
“ Hahahaa.., Kamu kan
sudah ada yang menunggu...”, jawab ku.
“
Haa!! Siapa yang nunggu aku, aku masih jombloo.., sweerrr..,”, jawab Diego
dengan nada menyakinkan Lany.
“
Hahahaa.. Santai aja..,” jawab ku.
Dan begitu seterusnya
SMSan itu berlanjut samapai larut malam. Setelah malam itu, hubungan kami mulai membaik dan mulai merapat
kembali. Diego mulai menyapa ku.
Aku pun juga membalasa sapaan dari Diego. Setiap sapaanya itu sangat bermakna dalam hati ku.
Tapi sayang, kebahagiaan
itu hancurrrrr.. Hancur berkeping keping.
Yang 2 Minggu yang lalu Diego seperti meyakinkan ku,
bahwa dia tidak ada yang menunggu itu salahh. Ternyata Diego baru mempunyai pacar. Aku
shockk..!!! Bahkan untuk membaca namanya saja aku
harus menahan air mata. Tapi aku memunyai prinsip
“ Yang sudah terjadi tidak perlu di tangisi ”
jadi aku tak mau terlarut dalam masalah yang sepele. Ini semua terjadi juga karna kesalahan ku. Kesalahan
yang mau membuka masa lalu ku tanpa ku tengok kondiri yang ada.
Berhari- hari aku nggak
sanggup melihat namanya di akun jejaring sosial
ku. Aku pun
memblokirnya. Tapi aku mulai barusaha menerima dan tersenyum. Akhirnya aku benar- benar menerima keadaan
dan mulai berani melihat dan membalas sapaan Diego. Tapi aku nggak
pernah menyapa dan melihatnya, karena aku nggak mau merusak hubungan mereka. Selalu Diego
yang memulai awal pembicaraan.
Yang aku
takutkan terjadi, Diego dengan pacarnya sedikit ada konflik. Sampai
suatu ketika aku melihat
tulisan Diego di akun jejaring sosialnya. “ Yang di kelas 10 E itu teman SMP
ku. Bukan siapa- siapa ku. Yang aku sayang hanya kamu”. Detik itu juga hati ku memanas, emosi ku memuncak. “ Heeellloooowwww!! Dipikir aku ngedeketin kamu.
Di pikir aku perusak hubungan orang. Ihhh.., sorry nggak penting mau ngrusak
hubungan orang. Nggak ada untungnya.”, dalam hati
ku panas. Aku
sudah merasa dipermainkan ditambah lagi Aku
dituduh seakan- akan aku yang
mendekati Diego (menjadi orang ketiga). Semenjak itu, setiap aku bertemu dengan Diego, aku tidak pernah mau memandang
bahkan berbicara ataupun hanya untuk sekedar menyapa. Sekalipun Diego yang
menyapa ku, aku
selalu cuek dan berpura- pura tidak tahu.
Dan aku juga sudah tidak ingin tahu
menahu tentang Diego lagi. Kali ini aku
benar- benar ingin menjauh dari Diego. Aku
pun tidak mau terus menerus hanyut dalam kesedihan ku dan mencoba membuka lembaran baru
untuk perasaan ku.
****
Tapi
ternyata, benci tak selamanya menjadi benci. Sesuatu hal mempersatukan kami dan
kami bersahabat kembali. Kami melupakan semua yang telah terjadi. Karna itu
adalah kesalahan yang tidak perlu di ungkit- ungkit lagi.
Dan aku
mulai tersadar, dia bukan milik ku. Biar dia memilih cintanya untuk dirinya
sendiri, begitu juga dengan ku. “KEEP SMILE J”
Nama : Linda Kurnia Lany
Kelas : Xf
No : 19
"ini adalahh gabungannn kisahh nyata q... cerita first love q.. detaillnyaa lagii q buatt.. " hahaha.,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar